Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem yang diprakirakan terjadi pada Rabu (31/12). Peringatan ini disampaikan menyusul masih aktifnya Siklon Tropis Haile serta kemunculan bibit siklon tropis 90S yang memengaruhi dinamika atmosfer di sejumlah wilayah Indonesia.
BMKG menilai kombinasi kedua sistem tersebut berpotensi memicu hujan lebat hingga sangat lebat, disertai angin kencang di wilayah Sumatra, Jawa bagian barat, hingga Kalimantan.
Dinamika Atmosfer yang Mempengaruhi Cuaca Ekstrem Siklon Tropis HaileBMKG menjelaskan bahwa Siklon Tropis Haile saat ini berada di Samudra Hindia selatan Nusa Tenggara Timur (NTT) dan telah melemah menjadi kategori 2. Dalam 24 jam ke depan, siklon ini diperkirakan terus melemah dan bergerak ke arah tenggara menjauhi wilayah Indonesia, menuju perairan Australia bagian barat.
Meski melemah, Siklon Haile masih memberikan dampak signifikan terhadap cuaca Indonesia, antara lain:
- Peningkatan kecepatan angin lebih dari 25 knot di sekitar sistem
- Terbentuknya daerah konvergensi dan konfluensi angin
- Peningkatan pertumbuhan awan hujan di Samudra Hindia selatan NTB hingga NTT
Selain Siklon Haile, BMKG juga memantau bibit siklon tropis 90S di Samudra Hindia barat daya Lampung. Sistem ini memiliki:
- Kecepatan angin maksimum 20 knot
- Tekanan udara minimum 1.006 hPa
Dalam 24 jam ke depan, bibit siklon 90S diperkirakan bersifat persisten dengan pergerakan relatif stasioner hingga perlahan ke arah tenggara. Pada periode 24–72 jam, sistem ini berpotensi sedikit menguat dengan kecepatan angin 20–25 knot, meskipun peluang berkembang menjadi siklon tropis masih rendah.
Keberadaan bibit siklon 90S berpotensi memicu:
- Angin kencang di sekitar pusat sirkulasi
- Konvergensi dan konfluensi angin di wilayah Samudra Hindia barat, Bengkulu, hingga Lampung
- Sirkulasi Siklonik di Kalimantan
BMKG juga mendeteksi adanya sirkulasi siklonik di utara Kalimantan Barat. Sistem ini membentuk daerah pertemuan angin yang memanjang:
- Dari perairan barat Kalimantan Barat
- Melintasi Kalimantan Tengah hingga Kalimantan Timur
- Dari Laut Cina Selatan hingga Laut Natuna
Kondisi tersebut dinilai mampu meningkatkan potensi hujan lebat di wilayah Kalimantan.
Daftar Wilayah Berpotensi Hujan Lebat hingga Sangat LebatBMKG menetapkan status waspada untuk wilayah berikut:
- Sumatra Utara
- Bengkulu
- Lampung
- Banten
- Jawa Barat
- Jawa Tengah
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Tengah
Hujan disertai petir:
- Pekanbaru
- Bandar Lampung
- Serang
- Pontianak
- Palangkaraya
- Banjarmasin
Hujan sedang:
- Jakarta
- Yogyakarta
- Tanjung Selor
Hujan ringan:
- Sebagian besar wilayah Sumatra
- Bandung
- Semarang
- Surabaya
- Samarinda
Berawan tebal:
- Tanjung Pinang
Hujan sedang:
- Makassar
- Merauke
Hujan ringan:
- Kupang
- Sebagian besar Sulawesi
- Ternate
- Ambon
- Sebagian Papua
Berawan hingga berawan tebal:
- Denpasar
- Mataram
- Jayapura
- Manokwari
BMKG mengimbau masyarakat untuk:
- Rutin memantau informasi cuaca terkini
- Waspada terhadap banjir, genangan, longsor, dan gangguan transportasi
- Mengakses informasi resmi melalui situs web dan media sosial BMKG (YouTube BMKG/Z-10)





