Sempat Ambruk, Harga Emas Kembali Bangkit Jelang Pergantian Tahun 2026

fajar.co.id
13 jam lalu
Cover Berita

FAJAR.CO.ID — Harga emas kembali bangkit jelang pergantian tahun 2026. Setelah sebelumnya sempat anjlok dalam sehari.

Dilansir Trading Economics, harga emas naik di atas $4,350 per ons pada hari Selasa setelah turun lebih dari 4% dalam sesi sebelumnya karena mengambil keuntungan. 

Penjualan besar-besaran pada hari Senin menandai penurunan intraday terbesar logam tersebut sejak Oktober dan hanya kali kedua tahun ini emas turun tajam dalam satu hari. 

Namun, daya tarik tempat perlindungan emas tetap kuat di tengah ketidakpastian geopolitik yang persisten.

Pembicaraan perdamaian antara Rusia dan Ukraina semakin diragukan setelah laporan menyarankan bahwa Presiden Putin memberitahu Presiden Trump bahwa Moskow akan meninjau kembali sikapnya dalam negosiasi menyusul serangan yang diduga dilakukan oleh Ukraina di kediaman Putin. 

Secara terpisah, Trump memperingatkan akan serangan lebih lanjut ke Iran jika pembangunan nuklir terus berlanjut, sambil juga mengumumkan bahwa AS telah melakukan serangan terhadap fasilitas terkait narkoba di Venezuela. 

Bullion tetap berada di jalur untuk kinerja tahunan terbaiknya sejak 1979, dengan reli juga didukung oleh pembelian bank sentral yang kuat, aliran ETF yang berkelanjutan, dan harapan akan pemotongan suku bunga AS yang lebih banyak. 

Sehari sebelumnya, emas turun lebih dari 4% menjadi di bawah $4,350 per ons pada hari Senin ketika investor merealisasikan keuntungan setelah serangkaian rekor tertinggi, dengan kemajuan yang belum pasti dalam pembicaraan perdamaian AS Ukraina memberatkan permintaan tempat perlindungan meskipun ketidakpastian utama masih ada. Presiden Donald Trump sempat mengatakan bahwa negosiasi dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy telah membuat kemajuan signifikan, meskipun kesepakatan akhir masih bisa memakan waktu berminggu-minggu. 

Zelenskiy mencatat bahwa kerangka kerja sebagian besar sudah ada dan jaminan keamanan AS Ukraina sudah teratasi, sementara isu inti seperti kontrol wilayah Donbas masih belum terselesaikan. 

Pada saat yang sama, ketegangan yang berlanjut di Timur Tengah dan gesekan yang meningkat antara AS dan Venezuela terus mendukung daya tarik defensif emas. Meskipun terjadi penarikan tajam, logam ini tetap naik lebih dari 70% tahun ini dan berada di jalur untuk kenaikan tahunan terkuatnya sejak 1979, didukung oleh pembelian bank sentral yang berkelanjutan, arus masuk ETF yang persisten, dan harapan akan pemangkasan suku bunga Fed lebih lanjut tahun depan.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
DJ Donny Lapor Polisi, Begini Kronologi Aksi Teror Dikirim Bangkai Ayam Hingga Bom Molotov
• 3 jam laluliputan6.com
thumb
Apakah Nilai TKA 2025 Berpengaruh pada SNBP 2026? Ini Penjelasannya
• 13 jam lalumedcom.id
thumb
Bersama Pulihkan Aceh, Telkomsel Tegaskan Komitmen dalam Rakor Satgas Pascabencana
• 14 jam lalumetrotvnews.com
thumb
Terhindar dari Klub Korsel, Persib Sambut Ratchaburi FC, Jarak Tempuh Jadi Keuntungan
• 12 jam lalufajar.co.id
thumb
3 Pengedar Narkoba Modus Sistem Tempel di Depok Ditangkap, Sabu 1,2 Kg Disita
• 21 jam laludetik.com
Berhasil disimpan.