Bukan Kolesterol, Ini Tanda Utama Sakit Jantung dan Stroke

cnbcindonesia.com
3 jam lalu
Cover Berita
Foto: Ilustrasi Kolesterol Tinggi (Freepik)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah penelitian menemukan cara diagnosa penyakit jantung. Ini berbeda dari pengetahuan puluhan tahun lalu, yang menyebut kolesterol jadi tanda utama penyakit tersebut.

Sebuah protein, C-reactive ditemukan jadi tanda paling awal penyakit ini. C-reactive telah direkomendasikan untuk screening penyakit jantung bersama uji kolesterol oleh American College of Cardiology pada September lalu.

Protein itu dihasilkan oleh hati dari respon atas infeksi, kerusakan jaringan, radang kronis kondisi misalnya penyakit auto imun dan gangguan metabolisme seperti obesitas dan diabetes.


Pengukuran C-reactive sebenarnya bisa dilakukan melalui tes darah. Level terendah atau 1 miligram per desiliter merupakan inflamasi minimal, dan tertingginya berada pada level 3 miligram per desiliter.

Pilihan Redaksi
  • Air Terjun Mendadak Muncul di Wilayah RI, Tanda di Baliknya Diungkap
  • Bukan Polusi, Ilmuwan Ungkap Alasan Sebenarnya Bumi Panas Mendidih

Dari hasil penelitian ditemukan C-reactive dapat memprediksi serangan jantung dan stroke, lebih baik dari level kolesterol jahat LDL. Bahkan akurasinya disebut setara dengan pengukuran tekanan darah.

Menurut Science Alert, C-reactive mengukur inflamasi yang menjadi tanda adanya penumpukan lemak pada arteri. Kondisi ini disebut atherosclerosis dan menyebabkan stroke serta serangan jantung.

Level protein C-reactive dapat diturunkan dengan mengontrol gaya hidup. Misalnya dengan mengonsumsi sejumlah makanan seperti serat dari kacang-kacangan, sayur, biji-bijian, minyak zaitun, teh hijau dan cia.

Selain itu, C-reactive juga bisa dikontrol melalui kegiatan olahraga dan penurunan berat badan.

Pengukuran kolesterol juga penting. Namun perlu diingat tingkat kolesterol bukanlah acuan utama, tetapi jumlah partikel yang berada pada kolesterol jahat, dan dapat diukur melalui tes apolipoprotein B dalam darah.

Tingkat apolipoprotein B dapat dipengaruhi dari gaya hidup seperti berat badan, olahraga serta makanan. Gula juga terbukti menjadi penyebab utama adanya peningkatan jumlah partikel kolesterol.


(dem/dem)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Cara Pemerintah Tingkatkan Kompetensi PNS Lewat ASN DIGITAL

Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Bangun 101 Jembatan, Kapolri: Anak-anak Tak Perlu Renang Saat ke Sekolah
• 7 jam laludetik.com
thumb
Pemerintah Beberkan Capaian Ekonomi 2025: Gabung BRICS-Pertumbuhan 5,04%
• 20 jam lalukumparan.com
thumb
Menteri PU Dorong Percepatan Pembersihan RSUD Aceh Tamiang dan Perbaikan TPA Sampah
• 20 jam lalukompas.tv
thumb
Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Dorong Pemkot Cirebon Optimalkan Tata Kelola Sampah
• 23 jam laluliputan6.com
thumb
Peserta Cek Kesehatan Gratis Tembus 70 Juta Orang hingga Akhir 2025
• 2 jam lalutvrinews.com
Berhasil disimpan.