Mataram (ANTARA) - Museum Negeri Nusa Tenggara Barat (NTB) membukukan total kunjungan wisatawan ke pameran tetap yang mengekspose warisan sejarah dan budaya lokal sebanyak 44.436 orang terhitung dari Januari sampai Desember 2025.
"Pameran temporer dan pameran keliling mencatat angka kunjungan yang cukup signifikan," kata Kepala Museum NTB Ahmad Nuralam di Mataram, Rabu.
Nuralam menuturkan pameran bertajuk "Lombok Sumbawa Museum of Civilization" yang berlangsung saat ajang MotoGP Mandalika 2025 dikunjungi oleh 1.605 orang.
Selanjutnya pameran bertajuk Wastra Krea Alang atau Jejak Tenun Sumbawa mencatatkan 1.428 pengunjung, pameran Mahawira Natyeng Pertiwi (Bali) mampu menarik 1.021 pengunjung, serta pameran Khasanah Ramadhan dengan jumlah pengunjung mencapai 4.000 orang.
Baca juga: Museum NTB ungkap keunggulan wastra sebagai alat diplomasi budaya
"Capaian ini merupakan hasil dari strategi penguatan program publik, peningkatan kolaborasi, serta optimalisasi museum sebagai ruang edukasi, rekreasi, dan interaksi budaya yang inklusif," ucap Nuralam.
Lebih lanjut ia berharap Museum NTB bisa terus melakukan perluasan kolaborasi serta optimalisasi pemanfaatan media digital sebagai upaya untuk membangun kebudayaan NTB yang mendunia.
Sepanjang 2025 Museum NTB memperoleh Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebanyak 215,02 persen dari target. Selama tiga tahun terakhir pendapatan Museum NTB meningkat signifikan dari awalnya hanya 152,88 persen dari target pada tahun 2023, kemudian naik menjadi 208,18 persen dari target pada 2024, dan kembali meningkat ke angka 215,02 persen dari target pada 2025.
"Peningkatan PAD pada dasarnya dipengaruhi oleh jangkauan kunjungan dan interaksi masyarakat," ujar Nuralam.
Baca juga: Museum NTB gelar lokakarya merawat keris bersama tiga museum Australia
Ia menjelaskan jangkauan kunjungan dan interaksi masyarakat baik dari pengunjung dalam negeri maupun mancanegara mencapai 1.592.333 orang pada tahun 2025.
Angka tersebut terdiri dari 755.735 kunjungan langsung ke pameran tetap dan program publik museum, serta 836.598 interaksi melalui kanal digital Museum NTB.
Dari sisi kunjungan langsung tercatat didominasi oleh pameran Islamic Art Biennale di Arab Saudi yang sukses menarik sekitar 700.000 pengunjung. Sementara itu, kunjungan ke pameran tetap yang digelar Museum NTB mencapai 44.436 orang.
“Ke depan, kami terus mendorong inovasi program, memperluas kolaborasi, dan memperkuat transformasi digital agar museum dapat menjadi etalase budaya NTB,” ucap Nuralam.
Baca juga: Museum desa jadi motor ekonomi kreatif di NTB
"Pameran temporer dan pameran keliling mencatat angka kunjungan yang cukup signifikan," kata Kepala Museum NTB Ahmad Nuralam di Mataram, Rabu.
Nuralam menuturkan pameran bertajuk "Lombok Sumbawa Museum of Civilization" yang berlangsung saat ajang MotoGP Mandalika 2025 dikunjungi oleh 1.605 orang.
Selanjutnya pameran bertajuk Wastra Krea Alang atau Jejak Tenun Sumbawa mencatatkan 1.428 pengunjung, pameran Mahawira Natyeng Pertiwi (Bali) mampu menarik 1.021 pengunjung, serta pameran Khasanah Ramadhan dengan jumlah pengunjung mencapai 4.000 orang.
Baca juga: Museum NTB ungkap keunggulan wastra sebagai alat diplomasi budaya
"Capaian ini merupakan hasil dari strategi penguatan program publik, peningkatan kolaborasi, serta optimalisasi museum sebagai ruang edukasi, rekreasi, dan interaksi budaya yang inklusif," ucap Nuralam.
Lebih lanjut ia berharap Museum NTB bisa terus melakukan perluasan kolaborasi serta optimalisasi pemanfaatan media digital sebagai upaya untuk membangun kebudayaan NTB yang mendunia.
Sepanjang 2025 Museum NTB memperoleh Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebanyak 215,02 persen dari target. Selama tiga tahun terakhir pendapatan Museum NTB meningkat signifikan dari awalnya hanya 152,88 persen dari target pada tahun 2023, kemudian naik menjadi 208,18 persen dari target pada 2024, dan kembali meningkat ke angka 215,02 persen dari target pada 2025.
"Peningkatan PAD pada dasarnya dipengaruhi oleh jangkauan kunjungan dan interaksi masyarakat," ujar Nuralam.
Baca juga: Museum NTB gelar lokakarya merawat keris bersama tiga museum Australia
Ia menjelaskan jangkauan kunjungan dan interaksi masyarakat baik dari pengunjung dalam negeri maupun mancanegara mencapai 1.592.333 orang pada tahun 2025.
Angka tersebut terdiri dari 755.735 kunjungan langsung ke pameran tetap dan program publik museum, serta 836.598 interaksi melalui kanal digital Museum NTB.
Dari sisi kunjungan langsung tercatat didominasi oleh pameran Islamic Art Biennale di Arab Saudi yang sukses menarik sekitar 700.000 pengunjung. Sementara itu, kunjungan ke pameran tetap yang digelar Museum NTB mencapai 44.436 orang.
“Ke depan, kami terus mendorong inovasi program, memperluas kolaborasi, dan memperkuat transformasi digital agar museum dapat menjadi etalase budaya NTB,” ucap Nuralam.
Baca juga: Museum desa jadi motor ekonomi kreatif di NTB
