Bisnis.com, JAKARTA — Pelaku pasar menantikan kehadiran Presiden Prabowo Subianto untuk membuka perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) 2026, pada Jumat, 2 Januari 2026. Pelaku pasar memandang kehadiran Prabowo dapat mencerminkan dukungan dan perhatian pemerintah ke pasar modal.
Pengamat pasar modal Hans Kwee menuturkan secara langsung kehadiran presiden atau pejabat tinggi negara bukan faktor utama penentu pergerakan IHSG, tetapi dapat mencerminkan dukungan dan perhatian pemerintah terhadap pasar modal.
“Kehadiran Presiden itu menunjukkan concern pemerintah terhadap industri keuangan, terutama pasar modal, meskipun memang arah pasar tetap lebih ditentukan oleh fundamental ekonomi, valuasi saham, serta sentimen global dan domestik,” ujarnya Hans, Selasa (30/12/2025).
Lebih lanjut, Hans menilai penguatan IHSG sepanjang 2025 tidak terjadi secara instan dan bukan sekadar fenomena sesaat. Menurutnya, pasar sempat menghadapi tekanan cukup dalam pada awal tahun, termasuk koreksi tajam yang dipengaruhi oleh sentimen global.
“Awal tahun indeks berada di kisaran 7.100. Pasar sempat melemah dan bahkan mengalami trading halt pada Maret, dipicu oleh dinamika global dan kebijakan tarif resiprokal Amerika Serikat,” ujarnya.
Seiring berjalannya waktu, lanjut Hans, persepsi investor terhadap risiko global dan domestik dinilai membaik. Ketidakpastian eksternal tidak lagi dipandang seburuk sebelumnya, sementara pergerakan saham-saham berkapitalisasi pasar besar turut menopang penguatan indeks.
Di sisi lain, sentimen domestik juga didukung oleh optimisme terhadap perbaikan kebijakan dan komunikasi ekonomi. Menurut Hans, pasar cenderung lebih tenang ketika ada pengakuan bahwa ekonomi menghadapi tantangan dan perlu diperbaiki.
“Ini memberikan ruang bagi investor untuk melihat peluang jangka menengah dan panjang,” ujarnya.
Dengan kinerja pasar modal sepanjang 2025, menurut Hans perhatian kini beralih ke pembukaan perdagangan BEI 2026. Pelaku pasar menantikan sinyal kebijakan serta arah dukungan pemerintah terhadap pengembangan pasar modal ke depan, termasuk kejelasan peran pasar modal dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Sebagai informasi, dalam surat undangan pembukaan perdagangan 2026 yang dikirimkan BEI, Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan akan membuka perdagangan BEI pada 2 Januari 2026.
Sebelumnya, pada pembukaan perdagangan BEI 2025 lalu, Presiden Prabowo Subianto tidak hadir saat pembukaan dan diwakili oleh Menteri Keuangan saat itu, Sri Mulyani untuk membuka perdagangan pasar saham.




