Pemprov Didesak Ambil Alih Koridor 5 dan Perbaikan Layanan Trans Sulsel

harianfajar
2 jam lalu
Cover Berita

FAJAR, MAKASSAR— Dorongan dan desakan kepada Pemprov Sulawesi Selatan  untuk mengambil alih koridor 5 semakin kuat. Moda transportasi massal tidak boleh mandek lagi.

Pemprov Sulsel sejatinya sudah lebih dahulu mengambil alih  dua koridor yang ditinggalkan oleh Teman Bus Trans Mamminasata, yakni koridor 1 dengan rute Panakkukang Square – Pelabuhan Galesong Takalar dengan melalui sebanyak 50 halte pergi dan 57 halte balik.

Rute ini juga melalui kawasan wisata dalam kota seperti Center Point of Indonesia (CPI).
Tingkat keterisian atau load factor koridor 1 pun melebihi 100 persen berkat inovasi yang dilakukan dengan pengubahan rute menuju lokasi wisata.


Sementara itu, bagi koridor 2 load factornya masih di angka 34 persen. Tantangan dalam koridor 2 adalah rute tersebut banyak dilalui oleh angkutan dalam kota lainnya.

S

Sehingga, masyarakat yang mengakses Trans Sulsel masih terbagi dengan angkutan berbayar. Koridor 2 sendiri meliputi rute Kampus Unhas Tamalanrea – Stasiun KA Mandai melalui Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar. Jumlah haltenya pun masih terbatas di 17 halte.


Sejatinya, koridor 2 ini merupakan lanjutan moda bagi masyarakat dari Kabupaten Gowa ataupun dalam Kota Makassar yang hendak ke Bandara dan Stasiun KA.

Koridor 2 mengambil penumpang dari Kampus Unhas yang merupakan pemberhentian dari Koridor 5 rute Teknik Unhas Gowa – Unhas Tamalanrea yang diangkut oleh Teman Bus Trans Mamminasata.


Namun, Kementerian Perhubungan tidak lagi memperpanjang kontrak Teman Bus di kawasan Mamminasata. Sejak awal, program ini hanya stimulan bagi pemerintah daerah agar menjadi contoh pengaplikasian angkutan moda transportasi massal di Sulsel.

Mulai 1 Januari nanti, Teman Bus tidak lagi mengaspal di Sulsel. Para pengguna teman bus, baik masyarakat dan mahasiswa, para pramudi, akademisi, hingga legislatif berharap ada solusi bagi koridor 5.

Pemprov Sulsel sebagai pemilik kewenangan didesak untuk mengambil alih koridor 5. Masyarakat bahkan menuntut fasilitas dan pelayanan serupa dengan Teman Bus, yang selama ini dinilai memberikan rasa aman dan nyaman bagi penumpang.


Ketua Komisi D DPRD Sulsel Kadir Halid mengatakan, bahwa Pemprov akan mengambil alih koridor 5 dengan moda Trans Sulsel.

Meski armada Teman Bus tidak lagi melayanio rute itu, tapi Kadir memastikan bahwa Pemprov sudah merencanakan pengambilalihan koridor 5 pada tahun 2026 mendatang.


Meski akan disubsidi oleh Pemprov Sulsel, namun Kadir membeberkan bahwa Trans Sulsel tidak lagi gratis seperti tahun ini ketika Pemprov mensubsidi secara penuh. Akan ada tarif perjalanan yang nominalnya serupa dengan Teman Bus, di angka Rp4.600. Meskipun belum ditetapkan secara resmi.


“Tetap akan lanjut tapi memang sudah ada pembayaran, bukan lagi gratis. Tapi harga masih sangat murah,” ungkap Kadir saat dihubungi FAJAR, Selasa, 30 Desember 2025.


Kadir sendiri tidak menampik bahwa armada Trans Sulsel harus terus melakukan perbaikan. Termasuk dari sisi pelayanan pramudi. Sebab, masyarakat secara umum tidak menolak Trans Sulsel menggantikan Teman Bus di koridor 5. Hanya saja mereka menuntut perbaikan layanan.


“Pasti Dinas Perhubungan Sulsel akan melakukan evaluasi dan perbaikan nantinya,” kata politisi Golkar itu.


Salah seorang karyawan swasta pengguna Teman Bus, Naurah Rauf mengaku sangat nyaman dan merasa aman selama memanfaatkan layanan Teman Bus.


Armada busnya sangat bersih, tempat duduknya nyaman dan kokoh, tidak hanya membawa sebatang tubuhnya, tetapi sepenuh jiwanya merasakan aman. CCTV terpasang di banyak titik, termasuk salah satunya menghadap langsung ke driver.

Sehingga, ia sama sekali tidak merasakan ada potensi ancaman gangguan dan kekerasan selama di dalam bus karena sangat terawasi.


“Driver Teman Bus juga ramah. Kalau bus penuh, mereka tetap berhenti di halte dan mengonfirmasi dengan sopan, misalnya, “Nanti bus selanjutnya ya, Dek.” Itu membuat kami merasa dekat dengan Teman Bus. Bagi kami, Teman Bus bukan sekadar fasilitas, tapi sudah menjadi kebutuhan,” ulas Nau.


Penggunanya pun beragam: pekerja, mahasiswa, pelajar, usia renta, anak-anak, keluarga, hingga masyarakat umum. Begitu banyak masyarakat yang sudah menggantungkan kebutuhan mobilitasnya terhadap Teman Bus.


Meskipun ia juga sudah mengetahui kabar bahwa Pemprov Sulsel punya program serupa, yaitu Trans Sulsel yang telah melayani dua koridor tahun ini secara gratis. Termasuk rencana Pemprov mengambil alih layanan koridor lima tahun depan.

Namun, kata ia, fasilitasnya sangat jauh berbeda. Bagai langit dan bumi. Nau bercerita bahwa armada bus Trans Sulsel tidak hanya berbeda dari segi warna dan ukuran dengan Teman Bus, tapi juga rasa aman dan nyaman yang disediakan.

Kursi-kursi Trans Sulsel kata ia banyak yang rapuh, tidak kokoh dan goyang. Rasanya seperti menaiki bus tua yang dipermak cantik dari luar, meski tentu tidak semuanya.
Ia juga banyak menemui dirver yang tidak ramah bagi penumpang.

Seringkali saat menunggu di halte, bus tidak berhenti meskipun tidak penuh. Para calon penumpang yang menunggu di halte justru dilewatkan begitu saja, kecuali mereka merapatkan diri ke badan jalan agar terlihat, tidak ada upaya bus untuk berhenti di halte secara terjadwal.


Dari sisi aplikasi juga jauh berbeda. Aplikasi Teman Bus sangat akurat, bisa tracking posisi bus, tahu halte mana yang akan dilewati, dan ada pengumuman otomatis di dalam bus.


“Kalau kita ketiduran pun masih terbantu karena ada pengumuman halte yang sudah dekat. Sedangkan, di Trans Sulsel, tidak ada pengumuman halte. Kita harus hafal sendiri semua halte. Aplikasinya juga tidak akurat, titik busnya sering loncat-loncat. Itu sangat menyulitkan pengguna,” tukas Nau.


Ia mengaku tidak masalah jika Teman Bus akan digantikan oleh Trans Sulsel. Asalkan, armada, pelayanan driver, hingga fasilitasnya sama. Sebab, masyarakat akan memberi minat beralih ke moda transportasi massal jika mereka merasa aman dan nyaman. (uca)


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Konflik PBNU Berakhir Islah
• 9 jam laluidntimes.com
thumb
Resmi Beroperasi, Klinik Terapung Bisa Layani Warga Pulau hingga Selayar
• 1 jam laluharianfajar
thumb
Helikopter Caracal TNI AU Salurkan 1 Ton Bantuan untuk Warga Korban Banjir di Gayo Lues Aceh
• 16 jam lalukompas.tv
thumb
Berpotensi Rusak DAS Kuranji, Walhi Minta Aktivitas Tambang Galian C di Gunung Sarik Dihentikan
• 22 jam lalurepublika.co.id
thumb
Resmi Terdaftar di Polda Metro Jaya, Ini Nomor Laporan Polisi Kasus Anrez Adelio
• 2 menit lalugrid.id
Berhasil disimpan.