MERAK (Realita) - Meski mengalami peningkatan penghasilan selama periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025, para pekerja jasa panggul (kuli panggul) di Pelabuhan ASDP Merak kini dibayangi kekhawatiran.
Keberadaan fasilitas troli yang disediakan pihak pengelola pelabuhan dinilai mengancam keberlangsungan pendapatan mereka.
Baca juga: Cilegon Raih Predikat Sangat Tanggap Narkoba, Perda P4GNPN Resmi Disahkan
Multi, salah seorang pekerja pikul di Pelabuhan Merak, mengakui adanya kenaikan pendapatan seiring membludaknya jumlah penumpang yang menyeberang ke Pulau Sumatera.
"Alhamdulillah, selama liburan penghasilan agak berbeda (meningkat) dibanding hari biasa sebelum adanya Nataru," ujar Multi saat dikonfirmasi di area pelabuhan, Minggu (28/12/2025).
Namun, kegembiraan tersebut dibarengi dengan kecemasan terkait kebijakan fasilitas pelabuhan. Menurut Multi, kehadiran troli yang disediakan oleh ASDP secara perlahan mulai menggerus pangsa pasar jasa pikul manual. Para penumpang kini lebih memilih menggunakan troli gratis atau mandiri daripada menyewa jasa panggul.
Baca juga: Arus Mudik di Ciwandan Lancar, Pemudik Keluhkan Dugaan Pencemaran Udara
Ia berharap pihak pengelola tetap mempertimbangkan nasib para pekerja kecil yang bergantung pada arus barang penumpang.
pihak pengelola tetap mempertimbangkan nasib para pekerja kecil yang bergantung pada arus barang penumpang.
Baca juga: Arus Mudik H-7: 47 Ribu Pemudik Menyeberang ke Sumatera
"Dibalik penghasilan yang didapat, kami juga merasa terancam. Saat ada fasilitas troli ASDP, jasa pikul berkurang, akhirnya penghasilan ikut berkurang. Kalau bisa, troli itulah yang dievaluasi karena mengurangi penghasilan kami," tambah Multi.
Hingga berita ini diturunkan, pihak ASDP Merak belum memberikan keterangan resmi terkait keluhan para pekerja jasa panggul tersebut. Upaya konfirmasi yang dilakukan awak media kepada pihak terkait belum membuahkan hasil.fauzi
Editor : Redaksi




