Aceh Diguncang 11 Gempa Sehari, BMKG Ungkap Pemicu hingga Status Gunung Bur Ni Telong Naik Siaga

viva.co.id
3 jam lalu
Cover Berita

Banda Aceh, VIVA – Aktivitas kegempaan kembali mengusik ketenangan warga Aceh di penghujung 2025. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat wilayah Aceh diguncang 11 kali gempa bumi hanya dalam rentang waktu sejak dini hari hingga menjelang siang, Rabu, 31 Desember 2025.

Rentetan gempa ini terjadi di sejumlah kabupaten dengan magnitudo bervariasi, mulai dari skala kecil hingga gempa yang cukup dirasakan warga. Kondisi tersebut menimbulkan kekhawatiran masyarakat, terlebih setelah status Gunung Bur Ni Telong di Bener Meriah resmi dinaikkan menjadi Siaga (Level III).

Baca Juga :
BMKG: Hujan Berpotensi Terjadi di Mayoritas Wilayah Indonesia Jelang Tahun Baru 2026
Prakiraan Cuaca BMKG: Jakarta Diguyur Hujan saat Malam Tahun Baru 2026

Kepala BMKG Stasiun Geofisika Aceh Besar, Andi Azhar Rusdin, mengatakan seluruh kejadian gempa tersebut tercatat sejak pukul 00.00 WIB hingga sekitar pukul 11.10 WIB.

“Per tanggal 31 Desember 2025 pukul 00.00 WIB sampai dengan sekarang sudah 11 kali terjadi gempa untuk seluruh wilayah Aceh,” ujar Andi di Banda Aceh, Rabu 31 Desember 20225 dikutip Antara.

Gempa pertama tercatat pada pukul 00.13 WIB dengan magnitudo 2,2 di Kabupaten Pidie Jaya pada kedalaman lima kilometer. Aktivitas seismik kemudian berlanjut secara beruntun di sejumlah wilayah seperti Gayo Lues, Bener Meriah, hingga Subulussalam dengan magnitudo kecil.

Puncaknya terjadi pada pukul 09.13 WIB ketika gempa bermagnitudo 4,4 mengguncang Kabupaten Aceh Jaya dengan kedalaman 10 kilometer. Setelah itu, gempa kembali tercatat di Bener Meriah dan Aceh Jaya hingga pukul 11.10 WIB.

Menurut Andi, rangkaian gempa tersebut dipicu oleh aktivitas sesar aktif, baik yang berada di darat maupun di perairan Aceh.

“Gempa bumi yang terjadi pada beberapa lokasi di Aceh hari ini disebabkan adanya aktivitas sesar, baik yang berada di laut maupun di darat Aceh,” jelasnya.

BMKG, kata dia, terus melakukan pemantauan intensif terhadap aktivitas kegempaan, mengingat Aceh merupakan salah satu wilayah dengan tingkat kerawanan gempa yang tinggi.

Tak hanya gempa tektonik, aktivitas kegempaan ini juga berdampak pada peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Bur Ni Telong. Andi mengungkapkan bahwa gempa-gempa yang terjadi sejak Selasa malam turut berkontribusi terhadap kenaikan status gunung tersebut.

Sebelumnya, Badan Geologi Kementerian ESDM melaporkan adanya beberapa kali gempa vulkanik di sekitar lima kilometer barat daya puncak Gunung Bur Ni Telong pada Selasa (30/12) malam. Dampaknya, status gunung yang semula Waspada kini naik menjadi Siaga (Level III), dan sebagian warga di kawasan rawan telah mulai diungsikan.

Baca Juga :
Prediksi Cuaca Malam Tahun Baru 31 Desember 2025, Sejumlah Wilayah Perlu Waspada
Mitigasi Bencana, Prabowo Minta BMKG Tambah Alat Modifikasi Cuaca
Gempa Magnitudi 5,9 Guncang Enggano Bengkulu, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Produk Nasabah PNM Disalurkan untuk Masyarakat Terdampak Bencana di Sumatra
• 15 jam lalumediaindonesia.com
thumb
Kilau Saham Lapis Dua Pengerek Pasar pada 2025
• 13 jam lalubisnis.com
thumb
Tentukan Nasib Ronaldo dan Persib di AFC Champions League Two, Atep Optimistis Maung Bandung Vs Al Nassr Bertemu di Final
• 14 jam lalutvonenews.com
thumb
Indeks Kepercayaan Industri Melambat, Pengusaha Tunggu Kebijakan Pemerintah 2026
• 23 jam lalukumparan.com
thumb
Hakim MK Anwar Usman Mau Pensiun, MA Buat Pansel Cari Penggantinya
• 19 jam laluviva.co.id
Berhasil disimpan.