Diteror Bom Molotov usai Kritik Pemerintah, Ini 7 Fakta Serangan di Rumah DJ Donny

suara.com
2 jam lalu
Cover Berita
Baca 10 detik
  • Aksi teror terhadap influencer DJ Donny meningkat dari bangkai ayam menjadi pelemparan bom molotov di rumahnya (31/12/2025).
  • Intimidasi ini diduga kuat berkaitan dengan kritik vokal DJ Donny terhadap pemerintah mengenai penanganan bencana Sumatera.
  • Pelaku berjumlah dua orang dan terekam CCTV saat melempar bom molotov, lalu kasusnya dilaporkan ke Polda Metro Jaya.

Suara.com - Aksi teror yang menyasar kediaman influencer Ramond Donny Adam, atau dengan nama panggung DJ Donny, kini memasuki babak baru yang kian membahayakan.

Setelah sempat diintimidasi melalui pengiriman bangkai ayam, rumah pribadi pria yang dikenal vokal melontarkan kritik terhadap pemerintah ini menjadi sasaran pelemparan bom molotov oleh orang tak dikenal pada Rabu (31/12/2025).

Guna memahami kronologi dan indikasi di balik peristiwa ini, berikut tujuh fakta utama terkait aksi teror yang menimpa DJ Donny:

1. Teror Dilakukan Secara Bertahap

Aksi teror terhadap DJ Donny tidak terjadi sekaligus, melainkan mengalami peningkatan intensitas.

Teror dimulai dengan pengiriman atau pelemparan bangkai ayam disertai surat bernada ancaman ke kediamannya pada Senin (29/12/2025) sebagai bentuk intimidasi awal.

Di antaranya, isi surat tersebut bertuliskan:

“Adam!!! jaga mulutmu! terutama di medsos jangan pecah pecah bangsa atau kamu akan jadi seperti ayam ini!!!”

Kemudian, teror tersebut meningkat menjadi serangan fisik yang lebih berbahaya berupa pelemparan bom molotov ke kediamannya pada Rabu (31/12/2025) dini hari.

Baca Juga: Figur Publik Kritis Diteror, Koalisi Masyarakat Sipil Serukan Soliditas: Warga Jaga Warga!

2. Diduga Terkait Kritik Terhadap Pemerintah

Fakta paling krusial yang mencuat dalam rentetan kejadian ini adalah munculnya spekulasi kuat mengenai motif politik yang melatarbelakangi serangan tersebut.

Aksi intimidasi yang dialami DJ Donny disinyalir memiliki kaitan erat dengan keberanian serta konsistensinya dalam menyuarakan kritik tajam terhadap kinerja pemerintah, khususnya terkait lambatnya penanganan dan manajemen bantuan bencana di wilayah Sumatera.

Kritik-kritik pedas yang disampaikan secara terbuka melalui media sosial maupun platform publik lainnya diduga telah memicu ketidaksenangan pihak tertentu. Oleh sebab itu, serangan dari bangkai ayam hingga bom molotov ini dipandang bukan sekadar tindakan kriminal acak.

3. Ancaman Terhadap Keselamatan Jiwa

Eskalasi dari bangkai ayam ke bom molotov menunjukkan bahwa pelaku tidak sekadar ingin menakut-nakuti secara psikologis, tetapi sudah mengarah pada ancaman keselamatan jiwa dan properti.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Warga Nikmati Liburan Akhir Tahun Mengunjungi Museum Fatahillah Jakarta
• 2 jam lalumerahputih.com
thumb
Antara Kesehatan Publik dan Ekonomi Kreatif: Adakah Jalan Tengah Perda KTR Jakarta?
• 20 jam lalusuara.com
thumb
Malam Tahun Baru, KAI Commuter Tambah 26 Perjalanan KRL Jabodetabek hingga Dini Hari
• 2 jam lalusuara.com
thumb
Selamat Tahun Baru 2026, Polri Imbau Masyarakat Tak Pesta Kembang Api
• 8 jam lalumetrotvnews.com
thumb
Peletakan Batu Pertama Koperasi Merah Putih, Rico Waas: Koperasi adalah Pembangunan Harapan dan Kemandirian
• 1 jam lalumediaapakabar.com
Berhasil disimpan.