JAKARTA, KOMPAS.TV - Beberapa waktu terakhir, terdapat kabar di media sosial dan pesan berantai mengenai ancaman fenomena Squall Line (garis badai) yang akan menghantam wilayah Jabodetabek secara destruktif pada malam pergantian tahun
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar atau hoax.
Berdasarkan hasil pemantauan terkini, BMKG tidak mendeteksi adanya pembentukan awan Cumulonimbus berupa barisan memanjang (Squall Line) di Samudra Hindia yang bergerak menuju pesisir Jawa sebagaimana diklaim dalam berita tersebut.
Pihak BMKG mengatakan, secara umum, kondisi cuaca di wilayah Jabodetabek pada malam pergantian tahun 2025-2026 adalah Berawan-Berawan Tebal.
Baca Juga: Bener Meriah Perpanjang Lagi Masa Tanggap Darurat Bencana hingga 6 Januari 2026
Adapun potensi hujan ringan terjadi di sebagian wilayah Jakarta Utara, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Kabupaten Bogor, Kabupaten dan Kota Bekasi, Kabupaten dan Kota Tangerang.
Sementara hujan ringan-sedang berpotensi terjadi di sebagian wilayah Kepulauan Seribu.
Berdasarkan informasi tersebut, BMKG meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh narasi yang bersifat menakut-nakuti.
Fenomena cuaca adalah hal yang dapat diprediksi secara saintifik, dan BMKG adalah satu-satunya lembaga resmi yang berwenang mengeluarkan peringatan dini cuaca.
Baca Juga: Waspada Cuaca Buruk Awal Tahun 2026, BMKG: Sejumlah Wilayah Hujan Sangat Lebat hingga 5 Januari
Penulis : Dian Nita Editor : Gading-Persada
Sumber : @infobmkg
- bmkg
- badai
- Squall Line
- Squall Line bmkg
- hoax




