Kaleidoskop Pangan 2025: Stok Beras Tertinggi, Harga Pupuk Turun 20 Persen

kumparan.com
2 jam lalu
Cover Berita

Sepanjang tahun 2025, sektor pangan diramaikan dengan berbagai isu, di awal Indonesia ramai membahas bagaimana pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) dimulai pada Senin (6/1). Kemudian ada rencana pemerintah merencanakan kebijakan penghapusan klasifikasi beras premium dan medium juga penghapusan sistem zonasi dalam penentuan harga beras. Selain itu, pada tahun ini pemerintah juga menurunkan harga pupuk subsidi 20 persen.

Pada 2025, Indonesia juga mencatatkan angka Cadangan Beras Pemerintah (CBP) tertinggi sepanjang sejarah yaitu 4 juta ton. Kondisi ini bersamaan dengan komitmen pemerintah untuk menihilkan importasi beras tahun ini demi cita-cita swasembada pangan. Selain beras, komoditas lain yang sudah tidak lagi diimpor oleh Indonesia adalah jagung.

Berikut kaleidoskop pangan sepanjang 2025:

Program MBG Dimulai Awal Januari

Pemerintah memulai Program Makan Bergizi Gratis (MBG) resmi dimulai dengan penerima manfaat mencapai 400.000 sampai 600.000 orang pada Senin (6/1). Saat itu ada 190 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang beroperasi di 26 Provinsi.

Pada awal pelaksanaan MBG ditargetkan menjangkau 82,9 juta penerima manfaat di seluruh wilayah Indonesia. Hanya saja, hingga 19 Desember 2025, program MBG baru mencapai 50,74 juta penerima manfaat, terdiri dari anak sekolah, balita, serta ibu hamil/menyusui.

Sebanyak 17.819 SPPG di 38 provinsi telah beroperasi kini dan menyerap 754.067 tenaga kerja.

CBP Tertinggi Sepanjang Sejarah

Pada Mei 2025, Kementerian Pertanian (Kementan) mengumumkan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang dikantongi Bulog mencapai 4.001.059 ton dengan penyerapan tahun ini sebanyak 2.407.257 ton.

Sehingga serapan Bulog sebanyak 2,40 juta ton ini menempati 80,26 persen dari target penyerapan Bulog 3 juta ton sepanjang Januari-April 2025.

Tidak hanya cadangan pangan, berdasarkan data Survei Kerangka Sampel Area Badan Pusat Statistik (BPS), proyeksi produksi beras juga meningkat menjadi 34,77 juta ton atau naik dari proyeksi semula pada 32,07 juta ton.

“Data KSA BPS menyebut produksi beras Januari-Desember 2025 mencapai 34,77 juta ton, meningkat 13,54 persen dari target yang diberikan 32 juta ton. Jadi ada kenaikan 2,7 juta ton dari target yang diberikan,” tutur Amran dalam rapat dengan Komisi IV DPR RI, Jakarta, Senin (24/11).

Sementara saat ini CBP yang dikantongi Bulog adalah 3,39 juta ton. Amran menyebut stok beras tersebut dalam keadaan aman untuk memenuhi kebutuhan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).

Tahun ini pemerintah juga dalam upaya mengejar target swasembada pangan dengan menyetop importasi beras dan jagung.

Amran juga menjelaskan pada Januari-Desember 2025 produksi jagung pipilan kering pada kadar air 14 persen diperkirakan mencapai 16,55 juta ton, meningkat 9,34 persen dibandingkan 2024. Sementara pada 2026 produksi jagung diperkirakan capai 18 juta ton.

Harga Pupuk Subsidi Turun 20 Persen

Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman meneken Keputusan Menteri Pertanian (Kementan) Nomor 1117/Kpts./SR.310/M/10/2025 yang mengamanahkan penurunan Harga Eceran Tertinggi (HET) pupuk bersubsidi hingga 20 persen dari harga sebelumnya. Kebijakan ini berlaku mulai 22 Oktober 2025 secara nasional.

Amran juga bekerja sama dengan PT Pupuk Indonesia (Persero) mencabut izin distributor pupuk yang tidak menaati kebijakan tersebut.

Dari sisi ketersediaan, untuk 2025 Pupuk Indonesia menyiapkan 9,55 juta ton pupuk subsidi. Variasi pupuk yang disalurkan adalah pupuk urea 4.634.106 ton, pupuk NPK 4.268.096 ton, pupuk organik 500.000 ton, dan pupuk NPK untuk kakao 147.798 ton.

Kemudian untuk memastikan ketersediaan stok menghadapi musim tanam pada Oktober 2025 hingga Maret 2026, Kementan melalui Pupuk Indonesia juga menyiapkan sebanyak 1,2 juta ton pupuk subsidi.

Jumlah tersebut setara dengan sekitar 259 persen dari ketentuan minimum stok yang dipersyaratkan pemerintah. Selain itu, terdapat 480 ribu ton pupuk non-subsidi yang disiapkan untuk mendukung kebutuhan petani di luar alokasi subsidi.

Pemerintah Bidik Rencana Hapus Beras Premium dan Medium

Pada akhir Juli 2025, pemerintah kemudian merencanakan penyederhanaan kelas mutu beras dari beras medium dan premium menjadi beras reguler di luar beras khusus.

Kebijakan itu nantinya akan menghapus kategori beras medium dan premium dan menjadikan satu Harga Eceran Tertinggi (HET) beras. Selain itu Menko Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan pemerintah juga akan menghapus kebijakan HET ke dalam 3 zona.

“Kita akan hitung agar nanti beras ini bisa satu harga di seluruh Indonesia. Jangan sampai nanti seluruh seluruh kita jarak 3T, tertinggal, terluar, terdepan, termiskin, tapi membayar lebih mahal. Nah nanti kita akan rapat berikutnya tahun 2026,” kata Zulhas dalam Rakortas di Kantor Kemenko Bidang Pangan, Senin (29/12).

Aturan soal kelas mutu beras tertuang dalam Peraturan Badan Pangan Nasional (Perbadan) Nomor 2 Tahun 2023 tentang Persyaratan Mutu dan Label Beras. Dalam beleid itu ditetapkan 4 kelas mutu beras meliputi beras premium, medium, submedium, dan pecah.

Sementara aturan soal HET beras diatur dalam Perbadan Nomor 5 tahun 2024 tentang Perubahan atas Perbadan Nomor 7 tahun 2023 tentang HET Beras. Dalam beleid ini, beras medium dibanderol Rp 12.500 per kg dan beras premium Rp 14.900 per kg untuk wilayah Jawa, Lampung, dan Sumatera.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Khusus Malam Tahun Baru, LRT Jakarta Layani Penumpang Sampai Pukul 02.00 WIB
• 10 jam lalumerahputih.com
thumb
Ini Janji Kemenhub soal Infrastruktur Transportasi Terdampak Bencana di Sumatra
• 8 jam lalumediaindonesia.com
thumb
10 Kabar Perceraian Selebritis di Tahun 2025 yang Menyita Perhatian (Part 1)
• 9 jam lalucumicumi.com
thumb
Kepala BNPT Ungkap Roblox Jadi Jalur Masuk Radikalisasi Anak
• 23 jam lalukompas.com
thumb
Cegah Kemacetan, Polisi Siagakan Personel di Titik Rawan Parkir Liar Saat CFN Pergantian Tahun
• 7 jam lalusuara.com
Berhasil disimpan.