Grid.ID – Aktor senior Diding Boneng kembali mencuri perhatian publik lewat perannya dalam film box office "KKN di Desa Penari" dan sekuelnya "Badarawuhi di Desa Penari". Masih dapat banyak tawaran syuting, aktor 75 tahun itu mengaku lebih selektif dalam memilih film.
Diding Boneng mengungkapkan bahwa keterlibatannya dalam produksi film horor tersebut memberikan dampak yang cukup besar bagi kondisi fisiknya.
Di usianya yang tak lagi muda, Diding mengaku mengidap penyakit asma yang kambuh justru setelah menyelesaikan proses syuting di Yogyakarta.
Kesuksesan film KKN tidak didapat dengan mudah. Diding menceritakan bagaimana beratnya kondisi di lokasi syuting yang menjadi pemicu utama gangguan kesehatannya.
"Namanya film horor, syuting hampir 80-90 persen itu malam hari. Dan kita tidak jauh dari asap-asap buatan (fogging) untuk keperluan adegan. Itu yang membuat asma saya kambuh," ungkap Diding Boneng saat ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Senin (30/12/2025).
Bahkan, sang aktor sempat dilarikan ke rumah sakit saat proses syuting masih berjalan di Jogja. Kondisi ini terus berlanjut hingga ia pulang ke Jakarta, sehingga ia merasa perlu mengambil langkah tegas demi kesehatannya.
Tak Ingin Merepotkan Kru
Kini, setiap kali ada tawaran film yang datang, Diding tidak langsung mengiyakan. Ia memiliki syarat sendiri sebelum menerima sebuah peran.
Pria yang melejit lewat film-film Warkop DKI ini akan menanyakan secara mendalam mengenai detail adegan yang harus ia jalani.
"Sekarang kalau ada calling atau tawaran, saya mikir dulu. Saya tanya adegannya apa saja. Kalau adegannya berat-berat, saya nggak mau," tegasnya.
Bukan karena merasa sudah menjadi aktor besar, alasan utama Diding adalah rasa tanggung jawab profesional. Ia sangat tidak ingin kondisi kesehatannya menjadi penghambat jalannya produksi atau membebani kru film di lokasi.
"Kasihan teman-teman kru kalau saya tiba-tiba sakit di sana. Jadi saya harus tahu betul kemampuan fisik saya sanggup atau tidak," tambahnya.(*)
Artikel Asli



