Penyakit Super Flu Masuk RI, Komisi IX DPR Minta Publik Tidak Panik

kumparan.com
1 jam lalu
Cover Berita

Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani Aher, mengimbau masyarakat tetap waspada dan tidak panik menyikapi terdeteksinya varian Influenza A (H3N2) subclade K atau super flu di Indonesia.

Ia menekankan pentingnya penguatan edukasi kesehatan dan langkah pencegahan berbasis sains sebagai kunci menghadapi situasi tersebut.

Data terbaru Amerika Serikat per 30 Desember, menunjukkan aktivitas influenza berada pada kategori tinggi hingga sangat tinggi di 32 negara bagian, meningkat dari sebelumnya di 17 negara bagian.

“Informasi dari Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa varian ini sudah terpantau dan hingga kini belum terbukti menyebabkan tingkat keparahan yang lebih tinggi dibandingkan influenza sebelumnya. Ini penting disampaikan agar masyarakat tetap tenang, rasional, dan mengikuti anjuran kesehatan,” ujar Netty di Jakarta, Rabu (31/12).

Netty mengapresiasi Kemenkes yang terus melakukan pemantauan dan menyampaikan perkembangan secara terbuka kepada publik. Menurutnya, transparansi informasi merupakan hal penting untuk menjaga kepercayaan masyarakat sekaligus mencegah terjadinya kepanikan.

Ia mengingatkan influenza tetap merupakan penyakit menular yang tidak boleh disepelekan, terlebih pada kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, ibu hamil, dan mereka yang memiliki penyakit penyerta.

“Upaya pencegahan sederhana tetap menjadi kunci, mulai dari menjaga kebersihan, pola hidup sehat, etika batuk dan bersin, hingga penggunaan masker di kondisi tertentu. Vaksinasi influenza juga tetap relevan sebagai upaya perlindungan, terutama untuk mengurangi risiko gejala berat,” jelasnya.

Netty mendorong pemerintah terus memperkuat komunikasi kepada masyarakat, termasuk penjelasan mengenai perbedaan influenza dengan penyakit lain serta kapan masyarakat perlu memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan.

“Edukasi yang jelas dan konsisten akan membantu masyarakat mengambil langkah tepat, tanpa menimbulkan ketakutan berlebihan. Ini bagian dari upaya perlindungan kesehatan publik yang harus kita jaga bersama,” ujarnya.

Sebagai mitra kerja pemerintah, Komisi IX DPR RI akan terus mendukung langkah-langkah kesehatan dalam penguatan surveilans penyakit menular, kesiapsiagaan layanan kesehatan, serta upaya promotif dan preventif di masyarakat.

“Kesehatan publik adalah tanggung jawab bersama. Dengan kolaborasi pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat, kita optimistis situasi ini dapat dikelola dengan baik,” tutup Netty.

Istilah “super flu” belakangan ramai digunakan masyarakat untuk menggambarkan penyakit mirip influenza dengan gejala lebih berat dan durasi sakit lebih lama dibanding flu biasa. Namun, istilah ini bukan nama medis atau diagnosis resmi dalam dunia kesehatan.

Secara medis, kondisi yang disebut super flu umumnya merujuk pada infeksi saluran pernapasan akut yang disebabkan oleh virus influenza tertentu atau virus pernapasan lain, seperti rhinovirus, adenovirus, atau respiratory syncytial virus (RSV). Gejala yang muncul bisa berupa demam tinggi, batuk, pilek berat, nyeri otot, sakit kepala, kelelahan ekstrem, hingga gangguan pencernaan pada sebagian pasien.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Kasus Penipuan Online Dominasi Penanganan Kasus di Polres Tana Toraja Sepanjang 2025
• 5 jam laluharianfajar
thumb
6 Ide Acara Malam Tahun Baruan Seru di Rumah Aja
• 11 jam laluparagram.id
thumb
Satu Bulan Bencana Sumatera, Tim SAR Kembali Temukan Korban Tewas Akibat Banjir Bandang
• 21 jam laluokezone.com
thumb
Biaya Pemulihan Pascabencana Sumatera Diperkirakan Rp 59.25 Triliun, Aceh Paling Besar
• 10 jam lalukompas.com
thumb
Emas UBS dan Galeri 24 di Pegadaian Diskon Gede-gedean Hari Ini
• 9 jam lalumetrotvnews.com
Berhasil disimpan.