Pantau - Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop) melakukan evaluasi dan penguatan terhadap kinerja Project Management Officer (PMO) dalam rangka mempercepat pembangunan gudang dan gerai Koperasi Desa/Kelurahan (kopdes/kel) Merah Putih di seluruh Indonesia.
Evaluasi ini ditujukan untuk memastikan peran PMO semakin tertib, terarah, dan akuntabel, seiring dengan percepatan program kopdes/kel yang menjadi prioritas nasional.
Menteri Koperasi Ferry Juliantono menyampaikan pengarahan secara daring kepada para PMO dari Kantor Kemenkop di Jakarta pada Selasa, 30 Desember 2025.
“Saya meminta kepada seluruh PMO agar dapat menjalin koordinasi dan sinergi dengan kepala daerah, pangdam, kepala dinas, PT Agrinas sehingga jika ada kendala dapat segera diselesaikan,” ungkap Ferry.
Ia juga berharap pembangunan gudang dan gerai dapat meningkat secara signifikan pada Januari 2026.
83 Ribu Kopdes, 1.100 PMO, dan Tantangan Pelaksanaan di LapanganSaat ini terdapat 83.128 kopdes/kel Merah Putih yang dikelola oleh 1.104 PMO di seluruh Indonesia.
Namun, PMO menghadapi sejumlah tantangan, antara lain keterbatasan waktu, luas wilayah kerja, kompleksitas koordinasi lintas sektor, dan ekspektasi tinggi dari masyarakat.
Ferry menekankan pentingnya integritas, kedisiplinan, konsistensi, serta kepatuhan terhadap prinsip tata kelola dalam pelaksanaan tugas PMO.
Ia juga memberikan apresiasi kepada seluruh PMO atas komitmen mereka sepanjang tahun 2025, yang dianggap sebagai fondasi keberhasilan program kopdes/kel Merah Putih.
Capaian dan Hambatan di Daerah: Jatim Terdepan, Papua TertinggalDalam sesi diskusi interaktif, sejumlah PMO menyampaikan laporan daerah.
PMO Jambi, Adi Putra, melaporkan 206 titik pembangunan kopdes/kel yang sedang dalam progres dan menyarankan agar pelatihan bagi pengurus terus dilanjutkan, termasuk pelatihan wawasan kebangsaan untuk memperkuat semangat gotong royong.
Sementara itu, PMO Papua, Rustam Irsyad, menyampaikan bahwa baru empat kopdes yang sedang dibangun di wilayahnya, disebabkan oleh kendala pengadaan lahan dan anggaran.
“Setelah empat kopdes ini selesai dibangun, baru dapat ditentukan biaya pembangunan satu kopdes. Ini akan menjadi rujukan biaya untuk pembangunan kopdes lainnya di Papua,” ujar Rustam.
Adapun provinsi dengan capaian pembangunan fisik kopdes tertinggi adalah Jawa Timur.
PMO Jatim, Wawan, menyampaikan bahwa pembangunan telah menjangkau 3.762 titik dengan progres fisik mencapai 44 persen.
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5435759/original/057046300_1765094215-20251206_111535__1_.jpg)


