Trump Terang-terangan Ingin Segera Rudal Iran, Teheran Respons Begini

cnbcindonesia.com
2 jam lalu
Cover Berita
Foto: Sebuah peta yang menunjukkan Selat Hormuz dan Iran terlihat di belakang miniatur cetakan 3D Presiden AS Donald Trump dalam ilustrasi ini yang diambil pada tanggal 22 Juni 2025. (REUTERS/Dado Ruvic)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketegangan di Timur Tengah kembali mencapai titik didih setelah Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, melontarkan ancaman serangan militer baru terhadap Iran. Menanggapi gertakan tersebut, Presiden Iran Masoud Pezeshkian menegaskan bahwa Teheran siap memberikan respons "berat" jika Washington nekat melakukan agresi.

Pernyataan keras Trump muncul usai dirinya bertemu dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, di kediamannya di Mar-a-Lago, Florida. Dalam pertemuan tersebut, Trump memberikan dukungan penuh terhadap narasi keamanan Israel dan menyatakan kesiapannya untuk menggempur fasilitas nuklir serta kemampuan rudal Iran.

Trump juga menekankan bahwa ia tidak akan membiarkan Teheran membangun kembali kekuatannya pasca-konflik berdarah 12 hari yang terjadi pada Juni lalu.


Baca: Mata Uang Terpuruk, Negara Arab Kaya Minyak Dihantam Demo Besar


Bahkan, Trump kini secara eksplisit menyebut fasilitas rudal sebagai target potensial, sebuah ambisi yang selama ini didorong oleh Israel namun jarang dinyatakan secara terbuka oleh AS yang sebelumnya lebih fokus pada isu nuklir.

"Sekarang saya mendengar Iran mencoba membangun kekuatannya kembali, dan jika mereka melakukannya, kita harus menjatuhkan mereka. Kami akan menghancurkan mereka habis-habisan," ujar Trump di hadapan wartawan.

Ancaman ini segera direspons oleh Presiden Pezeshkian melalui unggahan di media sosial X pada Selasa waktu setempat. Ia memperingatkan bahwa setiap tindakan agresi terhadap kedaulatan Iran akan dibalas dengan tindakan yang mematikan.

"Respons Iran terhadap setiap agresi akan bersifat parah dan memicu penyesalan yang mendalam," tegas Pezeshkian. Ia bahkan menyebut situasi saat ini sebagai "perang skala penuh" melawan AS, Israel, dan Eropa yang jauh lebih kompleks dibandingkan perang Iran-Irak di dekade 1980-an.

Konflik Juni lalu memang meninggalkan luka mendalam bagi kedua belah pihak. Dalam perang singkat tersebut, lebih dari 1.100 warga Iran tewas akibat serangan udara intensif Israel yang menyasar 27 provinsi. Serangan tersebut dilaporkan menghancurkan sekitar 1.000 rudal balistik Iran dan menewaskan puluhan komandan militer serta ilmuwan nuklir.

Baca: Iran Nyatakan Perang Skala Penuh Lawan AS-Israel Cs

Meski Trump mengklaim kemampuan nuklir Iran telah "lenyap total", para ahli meragukan hal tersebut dan meyakini Teheran masih memiliki stok uranium yang disembunyikan.

Israel sendiri dilaporkan merasa khawatir bahwa Iran secara diam-diam tengah memulihkan persediaan rudal balistiknya. Seorang pejabat Israel menyatakan bahwa jika AS gagal mencapai kesepakatan untuk menghentikan program rudal Iran, maka konfrontasi fisik mungkin menjadi satu-satunya jalan.

Namun, di sisi lain, pejabat militer Iran mengeklaim bahwa kekuatan personel dan peralatan mereka saat ini justru jauh lebih tangguh dibandingkan sebelum gencatan senjata Juni lalu.


(tps/luc)
Saksikan video di bawah ini:
Video: RI Bakal Impor 3.12 Juta Ton Gula Industri - Siaga Perang Baru!

Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Pupuk subsidi, energi petani hidupkan sawah, lahirkan swasembada
• 4 jam laluantaranews.com
thumb
Naik MRT Jakarta Rp1 Saat Tahun Baru, Cek Jadwalnya
• 10 jam lalubisnis.com
thumb
BLTS Rp 900 Ribu di Aceh Tamiang Disalurkan Manual, Kantor Pos Masih Rusak Pascabencana
• 7 jam lalusuara.com
thumb
Mendagri Tito: Pemerintah Kerahkan Seluruh Upaya Tangani Bencana Sejak Awal, Libatkan Semua Pihak
• 23 jam laluliputan6.com
thumb
Inara Rusli Akui Nikah Siri dengan Insanul Fahmi, Hotman Paris Peringatkan Keduanya Tak Bisa Lolos dari Kasus Ini
• 10 jam lalugrid.id
Berhasil disimpan.