Namun, tahu enggak sih Sobat Medcom? Ternyata perayaan tahun baru memiliki sejarah yang unik dan menarik untuk dikulik. Bahkan, berabad-abad lalu perayaan tahun baru dirayakan pada bulan Maret di beberapa negara. Yuk simak penjelasannya berikut ini!
Dilansir dari laman Ruangguru, perayaan tahun baru ternyata sudah ada sejak tahun 2000 SM. Perayaan tahun baru ini pertama kali dirayakan oleh bangsa Mesopotamia. Mereka menyebut perayaan ini dengan nama Nowruz atau perayaan untuk menyambut hari pertama musim semi.
Baca juga: 50 Ucapan Selamat Tahun Baru 2026, Dijamin Bikin Terharu dan Termotivasi!
Pada masa itu kalender Masehi belum belum diciptakan, patokan pergantian tahun yang digunakan bangsa Mesopotamia adalah ketika matahari berada tepat di atas khatulistiwa. Dengan begitu, perayaan tahun baru saat itu dilakukan pada 20 Maret.
Perayaan tahun baru memang berbeda-beda di tiap negara. Berbeda dengan Persia, perayaan tahun baru di Tiongkok dilakukan ketika mereka melihat bulan baru kedua tampak pada musim dingin setelah titik balik matahari. Sementara itu, perayaan tahun baru yang dilakukan bangsa Babilonia dinamakan “Akitu”, yaitu festival keagamaan besar-besaran.
Berbeda dengan negara sebelumnya, di Mesir perayaan tahun baru akan diperingati saat banjir tahunan Sungai Nil dimulai.
Dengan begitu, kita bisa tahu bahwa perayaan tahun baru di beberapa negara berbeda dan memiliki nilai filosofisnya sendiri. Lalu, kapan tahun baru diresmikan?
Baca juga: Catat! Ini 36 Titik Parkir Malam Tahun Baru 2026 di Jakarta Tahun Baru Resmi Dirayakan pada 1 Januari Perayaan tahun baru resmi diterapkan pada 1 Januari, tepatnya pada 1 Januari 46 SM. Perayaan tersebut diresmikan pada masa pemerintahan Kaisar Romawi, Julius Caesar. Hal itu terjadi karena Romulus mengubah penanggalan yang awalnya 1 tahun terdiri atas 10 bulan atau 304 hari ditambahkan bulan Januarius dan Februarius. Kedua bulan tersebut kini dikenal sebagai Januari dan Februari.
Untuk menyempurnakan rancangan penanggalan yang telah dibuat, Julius Caesar dibantu oleh ahli astronomi bernama Sosigenes. Penanggalan ini dibuat berdasarkan revolusi matahari yang telah dilakukan oleh bangsa Mesir Kuno. Selain itu, ditambahkan pula 1 hari setiap empat tahun sekali pada bulan Februari. Hal itu pula lah yang menyebabkan kalender Romawi yang kita gunakan hingga saat ini terdiri dari 365 hari dan 1 Januari mulai ditetapkan sebagai awal tahun. Perayaan Tahun Baru Masehi Tahun Masehi diberlakukan sejak kelahiran Isa Al-Masih di Nazaret. Penanggalan Masehi mulai diadopsi sekitar abad ke-8 oleh bangsa Eropa Barat. Kemudian, penggunaan Kalender Julian berubah menjadi Kalender Gregorian. Sistem penanggalan ini dipelopori oleh Dr. Aloysius Lilius dan disetujui oleh Paus Gregory XII, pemimpin tertinggi umat Katolik di Vatikan pada 1528.
Sistem penanggalan ini kemudian digunakan oleh negara-negara di seluruh dunia. Semenjak itu, tanggal 31 desember digunakan untuk merayakan malam pergantian tahun atau malah tahun baru.
Perayaan tahun baru menjadi simbol permulaan baru. Perayaan tahun baru juga merupakan momen bagi kita untuk terus berkembang dan memperbaiki diri.
Itulah ulasan mengenai sejarah tahun baru. Selamat merayakan tahun baru 2026!
(Talitha Islamey)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




