PRESIDEN Ukraina Volodymyr Zelensky tiba di Kanada untuk melakukan serangkaian pembicaraan diplomatik dalam perjalanan menuju pertemuannya dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Kunjungan ini berlangsung hanya beberapa jam setelah Rusia melancarkan serangan besar-besaran ke Kyiv menggunakan drone dan rudal, menandai eskalasi terbaru konflik di ibu kota Ukraina.
Pada hari Sabtu (27/12) waktu setempat, Rusia juga mengeklaim memperoleh kemajuan baru di medan perang dengan merebut dua kota di lokasi berbeda sepanjang garis depan.
Zelensky menilai serangan tersebut sebagai bukti bahwa Moskow tidak memiliki niat untuk mengakhiri invasi yang dimulai pada Februari 2022 dan telah merenggut puluhan ribu korban jiwa.
Menjelang pertemuannya dengan Trump yang dijadwalkan berlangsung Minggu (28/12) di Florida, Zelensky bertemu Perdana Menteri Kanada Mark Carney di Halifax.
Dalam pertemuan itu, Carney menegaskan bahwa serangan terbaru Rusia menunjukkan pentingnya dukungan berkelanjutan bagi Ukraina.
"Kita memiliki kondisi, untuk perdamaian yang adil dan abadi, tetapi itu membutuhkan Rusia yang bersedia, dan kebiadaban yang kita lihat semalam, menunjukkan betapa pentingnya kita mendukung Ukraina," kata Carney.
Di sisi lain, Rusia menuduh Ukraina dan para pendukungnya di Eropa berupaya untuk menggagalkan rencana penghentian pertempuran yang sebelumnya dimediasi oleh Amerika Serikat (AS).
Menambah tekanan di medan tempur, Rusia mengumumkan pada Sabtu bahwa pasukannya telah merebut dua kota tambahan di wilayah timur Ukraina, yakni Myrnograd dan Guliaipole.
"Jika pihak berwenang di Kyiv tidak ingin menyelesaikan masalah ini secara damai, kami akan menyelesaikan semua masalah yang ada di hadapan kami dengan cara militer," kata Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Sabtu (27/12).
Mereka tidak Ingin Mengakhiri PerangSerangan drone dan rudal yang terjadi semalam di Kyiv menewaskan dua orang dan melukai puluhan lainnya.
Serangan tersebut juga menyebabkan pemadaman listrik dan gangguan pemanas bagi lebih dari satu juta warga di wilayah itu, di tengah suhu musim dingin yang ekstrem, menurut otoritas Ukraina.
Wali Kota Kyiv Vitaliy Klitschko menyebut sekitar 2.600 bangunan tempat tinggal terdampak, termasuk lebih dari 300 sekolah, taman kanak-kanak dan gedung layanan sosial.
Zelensky mengatakan sekitar 500 drone dan 40 rudal menghantam ibu kota serta daerah sekitarnya.
"Perwakilan Rusia terlibat dalam pembicaraan panjang, tetapi pada kenyataannya, Kinzhal (rudal) dan Shahed (drone) yang berbicara untuk mereka," katanya.
"Mereka tidak ingin mengakhiri perang dan berusaha menggunakan setiap kesempatan untuk menyebabkan Ukraina menderita lebih banyak lagi," tambahnya.
Selama serangan yang berlangsung sekitar 10 jam tersebut, wartawan AFP di Kyiv melaporkan mendengar ledakan keras yang disertai kilatan cahaya terang, hingga langit tampak berwarna oranye.
Militer Rusia menyatakan bahwa mereka menggunakan rudal hipersonik dan drone untuk menyerang infrastruktur serta fasilitas energi yang disebut digunakan oleh militer Ukraina, termasuk lokasi-lokasi militer strategis.
Polandia, negara tetangga Ukraina sekaligus anggota NATO, mengerahkan jet tempur dan menempatkan sistem pertahanan udara dalam kondisi siaga selama serangan berlangsung, menurut pernyataan militer Polandia di media sosial.
Di saat yang hampir bersamaan dengan keberangkatan Zelensky ke luar negeri, badan antikorupsi Ukraina mengumumkan pembukaan penyelidikan baru yang diduga melibatkan sejumlah anggota parlemen.
Jaminan Keamanan Harus KuatPertemuan Zelensky dan Trump di Florida akan difokuskan pada rancangan baru berisi 20 poin yang bertujuan membekukan konflik di sepanjang garis depan saat ini.
Rencana tersebut, menurut penjelasan Zelensky pekan ini, dapat mencakup penarikan pasukan Ukraina dari wilayah timur dan pembentukan zona penyangga demiliterisasi.
Rancangan itu, yang disusun dengan masukan dari Kyiv, menjadi pengakuan paling terbuka sejauh ini bahwa Ukraina mungkin harus mempertimbangkan konsesi teritorial.
Langkah tersebut juga menandai perubahan signifikan dari proposal awal 28 poin yang diajukan Washington bulan lalu, yang dinilai sejalan dengan sejumlah tuntutan utama Rusia.
Trump, dalam wawancara dengan Politico pada Jumat, menanggapi rencana Zelensky dengan mengatakan bahwa dia tidak memiliki apa pun sampai saya menyetujuinya.
"Jadi kita akan lihat apa yang dia miliki," sebutnya.
Salah satu elemen rencana tersebut mencakup perjanjian bilateral terpisah antara AS dan Ukraina terkait jaminan keamanan, rekonstruksi dan kerja sama ekonomi.
Zelensky mengungkapkan bahwa isi perjanjian tersebut terus berubah dari hari ke hari.
"Mengenai isu-isu sensitif, kita akan membahas (wilayah timur) Donbas dan pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia," tambahnya.
Setelah pertemuannya dengan Carney, Zelensky dijadwalkan memberikan pengarahan kepada para pemimpin Uni Eropa.
Ia menegaskan bahwa tujuan utama pembicaraan di Florida adalah memperkecil jumlah isu yang belum terselesaikan.
"Tentu saja, saat ini ada garis merah bagi Ukraina dan rakyat Ukraina. Ada usulan kompromi. Semua isu ini sangat sensitif," katanya di X.
Zelensky juga menekankan bahwa Ukraina masih sangat membutuhkan dukungan dari Eropa dan Amerika Serikat, baik dalam bentuk persenjataan maupun pendanaan, yang saat ini masih belum mencukupi, terutama untuk produksi senjata dan drone.
Dalam proses negosiasi, katanya, faktor terpenting bagi Ukraina adalah adanya jaminan keamanan yang kuat.
"Pertimbangan terpenting Ukraina adalah jaminan keamanan harus kuat dan kita harus dilindungi," ujarnya.
Selain itu, Ukraina tengah bekerja sama dengan AS untuk menyusun peta jalan rekonstruksi nasional, yang menurut Zelensky akan membutuhkan dana antara US$700 miliar hingga US$800 miliar. (AFP/Z-10)




