Solidaritas Bencana Nasional, Pemkab Ponorogo Ganti Pesta Kembang Api dengan Istighosah saat Malam Tahun Baru

realita.co
8 jam lalu
Cover Berita

PONOROGO (Realita)- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo resmi meniadakan perayaan pesta kembang api pada malam pergantian tahun 2026. Langkah ini diambil sebagai bentuk solidaritas dan empati bagi para korban bencana alam yang melanda sejumlah wilayah di Indonesia, termasuk di Sumatera dan Aceh.

Keputusan tersebut juga merupakan tindak lanjut dari arahan pemerintah pusat serta instruksi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang tidak memberikan izin keramaian berupa pesta kembang api untuk skala besar tahun ini.

Baca juga: Bentuk Toleransi Antar Umat Beragama, PTKN Ikut Ambil Bagian Jaga Keamanan Misa Malam Natal 2025

Plt Bupati Ponorogo, Lisdyarita, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat atas perubahan rencana agenda malam tahun baru tersebut. Ia menegaskan bahwa kebijakan ini murni didasari oleh rasa kemanusiaan.

"Kami meminta maaf kepada seluruh warga, memang rencana awalnya akan ada pesta kembang api. Namun, setelah mempertimbangkan kondisi saudara-saudara kita yang sedang tertimpa musibah di Sumatera dan Aceh, kami memutuskan untuk meniadakannya sebagai wujud empati," ujar Lisdyarita saat memberikan keterangan, Minggu (28/12/2025).

Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), rentetan bencana hidrometeorologi di penghujung tahun 2025 memang telah menyebabkan ribuan warga di Sumatera dan Aceh terpaksa mengungsi. Hal inilah yang menjadi pertimbangan kuat bagi pemerintah daerah untuk tidak merayakan tahun baru secara berlebihan.

Baca juga: Wali Kota Surabaya Ajak Warga Empati untuk Sumatra, Tiadakan Pesta Tahun Baru

Sebagai alternatif, Pemkab Ponorogo mengalihkan kegiatan perayaan menjadi acara yang lebih religius dan kontemplatif. Masyarakat diajak untuk menghadiri istighosah dan doa bersama.

Acara tersebut akan dipusatkan di Monumen Reog dan Museum Peradaban (MRMP) yang berlokasi di Kecamatan Sampung. Ikon baru pariwisata Ponorogo ini dipilih untuk menampung masyarakat dalam jumlah besar dengan suasana yang lebih khidmat.

"Meski tidak ada kembang api, pergantian tahun tetap bermakna. Kami mengajak masyarakat untuk berbondong-bondong hadir di MRMP Sampung untuk istighosah. Mari kita berdoa bersama agar di tahun 2026, Ponorogo dan Indonesia secara umum menjadi lebih baik, aman, dan sejahtera," tambah Lisdyarita.

Baca juga: Jelang Tutup Tahun, Harga Cabe dan Bawang di Lamongan Naik

Pihak kepolisian setempat pun dipastikan akan melakukan pengawasan ketat terhadap peredaran kembang api dan petasan secara mandiri di masyarakat. Sesuai arahan Kapolri, pengamanan malam tahun baru akan difokuskan pada kelancaran arus lalu lintas dan keamanan tempat ibadah serta lokasi doa bersama.

Melalui kebijakan ini, Pemkab Ponorogo berharap momen pergantian tahun dapat menjadi ajang refleksi diri bagi seluruh warga Bumi Reog. znl

Editor : Redaksi


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
KLH/BPLH Kirim 25 Truk Air Bersih untuk Korban Banjir dan Longsor di Aceh
• 10 jam laluwartaekonomi.co.id
thumb
Banjir Sumatera: Ketika Data Tidak Menyelamatkan Nyawa
• 12 jam lalukompas.com
thumb
Laporan Media Asing Soal Gaji John Herdman Jika Latih Timnas Indonesia: Lebih dari Rp600 Juta Per Bulan
• 13 jam lalutvonenews.com
thumb
Gubernur Khofifah Imbau Kabupaten/Kota di Jatim Tidak Gelar Pesta Kembang Api, Ajak Doa Bersama Sambut Tahun Baru 2026
• 23 jam lalutvonenews.com
thumb
PMI Kirim Bantuan Gelombang Kedua ke Aceh & Sumut: Alat Berat-Ribuan Ton Barang
• 2 jam lalukumparan.com
Berhasil disimpan.