Yaman Memanas, Kemenlu Pantau Perkembangan Situasi Yaman

republika.co.id
9 jam lalu
Cover Berita

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI memantau perkembangan eskalasi di Yaman. Kemenlu RI menyerukan semua pihak yang terlibat untuk menahan diri guna meredakan ketegangan. 

googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-1754473276648-0'); });

"Indonesia mengikuti dengan saksama perkembangan situasi di Republik Yaman, termasuk di Hadramout dan Al-Mahra, serta menyampaikan keprihatinan terhadap meningkatnya ketegangan yang berpotensi memperburuk kondisi keamanan dan menambah penderitaan rakyat Yaman," kata Kemenlu RI dalam keterangannya, Sabtu (27/12/2025). 

 

Indonesia menyerukan kepada semua pihak menahan diri, menghentikan eskalasi, serta menghindari tindakan sepihak yang dapat mengganggu stabilitas. "Dalam kaitan ini, Indonesia mencatat dan mengapresiasi upaya Kerajaan Arab Saudi serta negara-negara terkait, bersama para pemangku kepentingan di Yaman untuk meredakan ketegangan dan memulihkan stabilitas," ungkap Kemlu RI. 

 

"Indonesia menegaskan kembali pentingnya penyelesaian damai melalui dialog politik yang inklusif dan komprehensif, di bawah koordinasi Perserikatan Bangsa-Bangsa, serta selaras dengan prinsip penghormatan terhadap kedaulatan, persatuan, dan integritas teritorial Yaman," tambah Kemenlu RI. 

 

Saat ini ketegangan tengah berlangsung di wilayah Hadramout dan Al-Mahra, Yaman. Ketegangan tersebut muncul setelah kedua wilayah itu dikuasai kelompok separatis yang menamakan dirinya Dewan Transisi Selatan atau Southern Transitional Council (STC). 

 

Sebelum menguasai Hadramout dan Al-Mahra, STC terlebih dulu terlibat konfrontasi dengan faksi-faksi yang bersekutu dengan Pemerintah Yaman yang didukung Arab Saudi. STC sendiri memperoleh sokongan dari Uni Emirat Arab (UEA). 

 

Pada Sabtu (27/12/2025), STC mengumumkan bahwa terdapat serangan udara yang menargetkan pasukan mereka di Hadramout. Mereka menuding Saudi menjadi aktor di balik serangan tersebut. STC kemudian memperingatkan tentang potensi meningkatnya eskalasi. 

 

Pemerintah Saudi tak menanggapi tuduhan yang dilayangkan STC terkait serangan ke Hadramout. Namun Menteri Pertahanan Arab Saudi Khalid bin Salman telah menyampaikan secara terbuka bahwa sudah saatnya pasukan STC hengkang dari Hadramout dan Al-Mahra.

.img-follow{width: 22px !important;margin-right: 5px;margin-top: 1px;margin-left: 7px;margin-bottom:4px}
Ikuti Whatsapp Channel Republika
.img-follow {width: 36px !important;margin-right: 5px;margin-top: -10px;margin-left: -18px;margin-bottom: 4px;float: left;} .wa-channel{background: #03e677;color: #FFF !important;height: 35px;display: block;width: 59%;padding-left: 5px;border-radius: 3px;margin: 0 auto;padding-top: 9px;font-weight: bold;font-size: 1.2em;}
Advertisement
googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-1676653185198-0'); });

Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Musda DPD PAN Maros Digelar, Sembilan Kader Berebut Posisi Ketua
• 8 jam laluharianfajar
thumb
Heboh Guiding Block untuk Tunanetra di Tangsel Diganti Cat Kuning
• 3 jam lalukumparan.com
thumb
One Way Jakarta-Puncak Dimulai, Simpang Ciawi Tersendat
• 12 jam lalutvrinews.com
thumb
Jembatan Krueng Tingkem Dibuka, Akses ke Banda Aceh Kembali Terhubung Usai Banjir Bandang
• 7 jam laluokezone.com
thumb
Gol Tunggal Barito Putera Buyarkan Misi PSIS Keluar dari Zona Degradasi 
• 17 jam lalumediaindonesia.com
Berhasil disimpan.