Konflik Memanas, Thailand-Kamboja Kembali Sepakati Gencatan Senjata

bisnis.com
5 jam lalu
Cover Berita

Bisnis.com, JAKARTA - Thailand dan Kamboja kembali menyepakati gencatan senjata setelah bentrokan mematikan di perbatasan kedua negara yang memicu lebih dari 500.000 warga mengungsi.

Melansir Bloomberg pada Minggu (28/12/2025), ini menjadi kesepakatan gencatan senjata kedua dalam enam bulan terakhir di tengah memanasnya konflik batas wilayah kedua negara.

Berdasarkan kesepakatan tersebut, kedua pihak menihentikan penggunaan seluruh jenis persenjataan, termasuk serangan terhadap warga sipil dan infrastruktur. Thailand juga akan memulangkan 18 tentara Kamboja setelah gencatan senjata sepenuhnya dipatuhi selama 72 jam.

“Kedua pihak harus menghindari tembakan atau pergerakan pasukan tanpa provokasi menuju posisi pihak lain. Kedua pihak sepakat tidak melakukan tindakan provokatif yang dapat memperburuk ketegangan," demikian pernyataan bersama tersebut. 

googletag.cmd.push(function() { googletag.display("div-gpt-ad-parallax"); });

Meski begitu, sejumlah klausul pengamanan tetap disertakan. Militer Thailand menegaskan siap merespons jika Kamboja diduga melanggar syarat yang telah disepakati.

Pemerintah Amerika Serikat menyambut baik kesepakatan tersebut. Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio mendesak Thailand dan Kamboja segera mematuhi komitmen ini dan mengimplementasikan seluruh ketentuan dalam Kuala Lumpur Peace Accords.

Kesepakatan gencatan senjata ini menyusul pertempuran yang kembali pecah pada 7 Desember di sepanjang perbatasan kedua negara sepanjang 800 kilometer. Pada Juli lalu, bentrokan selama lima hari berhasil dihentikan melalui kesepakatan awal yang dimediasi Malaysia dan Presiden AS Donald Trump.

Setelah eskalasi terbaru, Trump dan pemerintahannya aktif mendorong kedua pihak kembali pada kesepakatan tersebut. Presiden AS itu sebelumnya mengklaim keberhasilan dalam menghentikan gelombang pertempuran sebelumnya, termasuk saat mengawasi penandatanganan perjanjian damai pada Oktober lalu.

Namun, Thailand menangguhkan kesepakatan tersebut setelah beberapa tentaranya terluka akibat ledakan ranjau darat pada awal bulan. Ketegangan kembali meningkat, dengan Thailand mengerahkan jet tempur untuk serangan udara dan Kamboja membalas dengan tembakan roket ke wilayah perbatasan.

Konflik yang kembali memanas pada tahun ini disebut sebagai salah satu yang paling mematikan dalam sejarah ketegangan Thailand–Kamboja. 

Sengketa tersebut berakar pada perselisihan peta dan perjanjian era kolonial yang menentukan batas wilayah dan telah berulang kali memicu pertempuran. 

Rivalitas historis dan meningkatnya sentimen nasionalis turut memperburuk situasi di perbatasan yang terpencil dan minim populasi itu.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Naoya Inoue Pecahkan Rekor 42 Tahun Usai Kalahkan David Picasso, The Monster Jadi Petinju Paling Sukses dalam Setahun
• 8 jam lalutvonenews.com
thumb
Kaleidoskop IBL 2025, Konsistensi, Rivalitas, dan Momen Bersejarah
• 3 jam laluskor.id
thumb
Perry Bamonte Gitaris The Cure Meninggal Dunia di Usia 65 Tahun
• 4 jam lalukompas.tv
thumb
PLN Nusantara Power Siap Amankan Pasokan Listrik Perayaan Nataru
• 7 jam laluwartaekonomi.co.id
thumb
Kapal Wisata Tenggelam di Labuan Bajo, BMKG: Gelombang Tinggi Dipicu Bibit Siklon 96S
• 22 jam laluliputan6.com
Berhasil disimpan.