Penulis: Fityan
TVRINews – Padang, Sumatera Barat
Korem 032/Wirabraja Percepat Pemulihan Konektivitas Pascabencana Melalui Pembangunan Jembatan Bailey dan Aramco.
Komando Resor Militer (Korem) 032/Wirabraja mengintensifkan upaya pemulihan infrastruktur di Sumatera Barat melalui pembangunan 12 titik jembatan darurat.
Langkah strategis ini bertujuan untuk menyambung kembali akses transportasi yang terputus total akibat hantaman banjir bandang dan tanah longsor yang melanda wilayah tersebut baru-baru ini.
Dalam keterangannya di Laman Resmi TNI , Minggu 28 Desember 2025, Komandan Korem (Danrem) 032/Wirabraja, Brigadir Jenderal TNI Machfud, menyatakan bahwa pihaknya tengah memasuki tahap perencanaan teknis untuk pemasangan tujuh jembatan bailey dan lima jembatan aramco pada fase kedua ini.
"Fokus kami adalah percepatan pemulihan pascabencana. Jembatan-jembatan ini akan tersebar di lima wilayah terdampak, yakni Kabupaten Pasaman, Pasaman Barat, Agam, Solok, dan Padang Pariaman," ujar Brigjen TNI Machfud.
Distribusi Infrastruktur Darurat
Berdasarkan data teknis, Kabupaten Agam menjadi wilayah prioritas dengan rencana pembangunan tiga jembatan bailey dan empat jembatan aramco.
Infrastruktur ini krusial untuk menghubungkan kembali jalur vital seperti ruas Jalan Batang Palupuah menuju Pasar Matur, serta akses di wilayah Canduang dan Tanjung Raya.
Selain di Agam, TNI juga memetakan pembangunan jembatan bailey di lokasi strategis lainnya:
• Kabupaten Pasaman: Ruas Jalan Muaro Tais–Kampung Tongah.
• Kabupaten Pasaman Barat: Wilayah Durian Kilangan Koja.
• Kabupaten Solok: Penghubung Nagari Koto Hilalang–Selayo di Muaro Busuak.
• Kabupaten Padang Pariaman: Satu unit jembatan penyokong akses warga.
Komitmen Pemulihan Cepat
Brigjen TNI Machfud menambahkan bahwa keberhasilan tahap pertama, yang merampungkan empat jembatan bailey hingga beroperasi penuh, menjadi modal optimisme bagi penyelesaian tahap kedua ini.
Penggunaan jembatan aramco juga disiapkan secara spesifik untuk titik-titik seperti Kecamatan Malalak dan Sasak Ranah Pasisie guna memastikan ketahanan struktur di medan yang sulit.
Urgensi pembangunan ini semakin meningkat mengingat terjadinya banjir bandang susulan di kawasan Maninjau pada Kamis 25 Desember 2025.
Kehadiran personel TNI di lapangan diharapkan mampu memangkas waktu isolasi daerah yang terputus.
"Kami berharap kehadiran TNI secara langsung dapat membantu masyarakat kembali beraktivitas normal. Akses jalan adalah urat nadi ekonomi dan logistik yang harus segera kita pulihkan," pungkas Danrem.
Editor: Redaktur TVRINews



