IntipSeleb – Drama hukum yang melibatkan Wardatina Mawa, Insanul Fahmi, dan Inara Rusli kian memanas. Pihak Mawa kini secara terbuka melawan narasi yang dibangun oleh kubu suaminya, khususnya terkait laporan balik dugaan illegal access dan isu jual beli rekaman CCTV.
Tim kuasa hukum Mawa menilai laporan balik tersebut sebagai upaya pengalihan isu yang berpotensi mengaburkan pokok perkara, yakni dugaan perzinaan yang telah dilaporkan klien mereka ke kepolisian. Mereka meminta publik tidak terjebak pada isu turunan yang justru menjauhkan perhatian dari substansi kasus.
Ditemui di kawasan Tomang, Jakarta Barat, Jumat, 26 Desember 2025, tim kuasa hukum Wardatina Mawa, Fedhli Faisal dan Darma Praja, menyampaikan bantahan keras terhadap berbagai tudingan yang dinilai menyudutkan klien mereka.
Keduanya menegaskan pentingnya menjaga fokus publik pada inti perkara. Menurut mereka, polemik seputar akses CCTV dan isu jual beli video tidak boleh menutupi dugaan perbuatan pidana yang dilaporkan lebih dulu.
Darma Praja merespons perdebatan soal siapa yang mengakses dan menyebarkan rekaman CCTV dengan analogi yang tajam. Ia menilai perdebatan asal-usul rekaman tidak seharusnya menyingkirkan fakta yang terekam di dalamnya.
"Kalau saya boleh menganalogikan, rekaman itu kan ibaratnya cermin. Cermin itu hanya memantulkan kenyataannya. Apabila kenyataannya ada yang tidak benar, jangan salahkan cerminnya. Begitu juga dengan rekaman CCTV," kata Darma Praja.
Ia menegaskan, jika rekaman tersebut memang memuat perbuatan terlarang, maka pihak yang harus dimintai pertanggungjawaban adalah pelaku dalam rekaman, bukan pihak yang menyerahkan bukti kepada penyidik.




