PERBAIKAN tanggul darurat Sungai Piji, Kabupaten Kudus selesai, setelah sebelumnya jebol di tiga titik akibat diterjang gelontoran air hingga mengakibatkan banjir merendam daerah di Pantura Jawa Tengah ini pada Jumat (26/12) malam.
Pemantauan Media Indonesia Minggu (28/12) banjir merendam sejumlah desa di Kabupaten Kudus sudah surut, meskipun hujan ringan-sedang masih mengguyur daerah ini hingga membuat sebagian besar warga terutama berada di daerah aliran sungai (DAS) masih khawatir bencana tersebut datang lagi mengingat sejumlah kawasan merupakan langganan banjir..
Tanggul Sungai Piji berada di Desa Golantepus, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus sempat jebol di tiga titik pada Jumat (26/12) lalu hingga mengakibatkan banjir merendam sejumlah desa dengan ketinggian 1 meter, telah berhasil diatasi dengan dilakukan perbaikan secara darurat untuk mengantisipasi banjir kembali datang akicar intensitas hujan yang tinggi.
Perbaikan tanggul secara darurat yakni dengan menambal titik yang jebol tersebut menggunakan tumpukan sak plastik berisi pasir, kemudian diperkuat dengan trucuk bambu dilakukan secara bersama-sama baik petugas PU, kepolisian, TNI, BPBD bersama warga tersebut diharapkan dapat meminimalisir potensi banjir.
"Ada tiga titik tanggul yang jebol kemarin sudah ditambal, sehingga diharapkan dapat meminimalisir banjir akibat meningkatnya volume air Sungai Piji saat hujan mengguyur kawasan lereng Gunung Muria," kata Bupati Kudus Sam'ani Intakoris Minggu (28/12).
Upaya perbaikan secara darurat tanggul sungai yang jebol tersebut, ungkap Sam'ani Intakoris, dilakukan secara gotong royong antara aparat pemerintah bersama warga, bahkan sebagai langkah berikutnya mengingat intensitas hujan yang masih tinggi, Pemkab Kudus telah berkoordinasi dengan BBWS Pemali Juana untuk memperkuat tanggul dengan betonisasi.
Menurut Sam'ani Intakoris fondisi tanggul Sungai Piji yang berbentuk bangunan pondasi sangat rapuh dan tidak kokoh, sehingga ketika debit air Sungai Piji meningkat dan melimpas, tanggul di bagian luar tidak mampu menahan limpasan air dan jebol, kemudian mengakibatkan banjir merendam sejumlah desa terutama pemukiman warga berada di DAS .
Selain itu sebagai antisipasi jangka panjang, lanjut Sam'ani Intakoris, Pemkab Kudus berencana membuat check dam di saluran Sungai Dawe di wilayah yang berada di daerah atas pada 2026 mendatang, untuk menahan laju air agar tidak mengalir langsung ke bawah yang berpotensi membuat tanggul sungai jebol karena tidak dapat menahan gelontoran air.
"Akibat tanggul jebol dan sungai meluap kemarin, ratusan rumah warga di enam desa yakni Desa Hadipolo dan Tanjungrejo (Kecamatan Jekulo) Desa Hadiwarno, Kesambi, Temulus dan Golantepus (Kecamatam Mejobo) terendam banjir," tambahnya. (H-2)


