YOGYAKARTA, KOMPAS — Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi salah satu daerah tujuan utama wisatawan pada momen liburan Natal dan Tahun Baru saat ini. Pergerakan kendaraan dan orang dari luar daerah tercatat tinggi. Tempat-tempat wisata pun ramai dikunjungi warga.
Kondisi tersebut terpantau berlangsung selama sekitar sepekan terakhir. Jalan-jalan utama di Kota Yogyakarta dan dua wilayah penyangga utamanya, yakni Kabupaten Sleman dan Kabupaten Bantul, kerap mengalami kemacetan akibat volume kendaraan yang meningkat drastis.
Selain destinasi favorit seperti kawasan Malioboro, Keraton Yogyakarta, dan Tugu Yogyakarta, wisatawan juga memadati destinasi lain di Sleman dan Bantul. Sleman dikenal dengan pesona kawasan lereng Merapi, sedangkan Bantul memiliki keindahan Pantai Parangtritis dan sekitarnya.
Sejumlah pantai di Kabupaten Gunungkidul juga dilaporkan padat pengunjung. Pantai-pantai berpasir putih di kabupaten itu selama beberapa tahun terakhir menjadi destinasi wisata populer.
Ketua Asosiasi Jip Wisata Lereng Merapi (AJWLM) Wilayah Barat Dardiri, Minggu (28/12/2025), mengatakan, saat ini tur wisata jip lereng Merapi itu melayani lebih dari 20.000 wisatawan per hari. Jip wisata melayani tur keliling kawasan lereng Merapi di Sleman.
”Hari ini (Minggu) semua jip full melayani pesanan wisatawan. Diperkirakan jumlah totalnya mencapai 21.000-22.000 orang,” ucap Dardiri.
Peningkatan wisatawan itu dirasakan sejak sekitar sepekan terakhir. Pada masa libur biasa, setiap sopir lazimnya hanya mendapat 1-2 rit perjalanan per hari. Saat ini, Dardiri mengungkapkan, setiap sopir minimal memperoleh empat rit perjalanan. ”Ada yang sehari bisa sampai enam rit,” katanya.
Total terdapat sekitar 1.500 jip yang menjadi anggota AJWLM Wilayah Barat. Setiap jip dapat mengangkut maksimal empat orang dengan tarif berkisar Rp 450.000-500.000 per mobil.
Dardiri menyebut, peningkatan jumlah wisatawan ini diperkirakan masih berlangsung hingga 3 Januari 2026. ”Wisatawan sudah banyak yang pesan jip sampai tanggal tersebut,” ujarnya.
Kepadatan wisatawan ini juga tecermin dari tingginya pergerakan kendaraan yang datang dan keluar wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Hal itu terlihat dari data Kepolisian Daerah DIY selama sepekan Operasi Lilin Progo 2025 yang dimulai pada 20 Desember 2025.
”Berdasarkan hasil anev (analisis dan evaluasi) selama tujuh hari terakhir, jumlah kendaraan jalur darat yang memasuki wilayah DIY tercatat sebanyak 938.275 unit, sementara kendaraan yang keluar sebanyak 859.740 unit,” ujar Kepala Bidang Humas Polda DIY Komisaris Besar Ihsan melalui keterangan tertulis, Sabtu (27/12/2025).
Peningkatan serupa juga terjadi di sektor transportasi umum, baik melalui jalur darat maupun udara. Polda DIY mencatat, 216.350 penumpang telah tiba di DIY dan 211.695 penumpang berangkat menuju destinasi lain.
Ihsan menambahkan, sektor pariwisata pun membukukan kunjungan yang tinggi. Selama sepekan ini, data yang dihimpun Polda DIY menunjukkan terdapat total 1.563.449 pengunjung di sejumlah obyek wisata di provinsi tersebut.
Secara terpisah, Manajer Humas KAI Daerah Operasi (Daop) 6 Yogyakarta Feni Novida Saragih menyampaikan, Minggu (28/12/2025) ini diproyeksikan sebagai puncak angkutan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Ini menyusul okupansi rata-rata perjalanan kereta api di Daop 6 yang telah mencapai 100 persen.
Hari ini (Minggu) semua jip ”full” melayani pesanan wisatawan. Diperkirakan jumlah totalnya mencapai 21.000-22.000 orang.
Pada Minggu, KAI Daop 6 Yogyakarta akan melayani total 65.672 penumpang. Jumlah ini terdiri dari 35.630 penumpang yang berangkat dan 30.042 penumpang yang tiba di stasiun-stasiun di wilayah Daop 6.
Terkait itu, Feni pun mengimbau kepada para calon penumpang untuk datang lebih awal ke stasiun agar tak tertinggal jadwal pemberangkatan kereta api. Hal ini mengingat lalu lintas jalan raya yang semakin padat pada momen liburan seperti sekarang sehingga berpotensi menimbulkan kemacetan.





