JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menerima lebih dari 34.000 permohonan hunian bagi korban banjir di sejumlah wilayah Sumatera, mencakup hunian sementara (huntara), hunian tetap (huntap), serta Dana Tunggu Hunian (DTH).
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, jumlah tersebut merupakan hasil rekapitulasi sementara yang masih akan disesuaikan dengan tingkat kerusakan rumah dan pilihan warga terdampak.
“Huntara, Huntap, dan DTH. Ini beberapa update yang sudah kita rekapitulasi, nanti juga kita akan melihat kembali proporsi rumah rusak, kemudian permintaan DTH, permintaan Huntara sehingga kita benar-benar bisa melihat dari proporsi jumlah rumah rusak nantinya berapa yang akan masuk Huntara, berapa yang akan diberikan DTH,” ujar Abdul Muhari dalam konferensi pers, Minggu (28/12/2025).
Baca juga: BUMN Mulai Bangun 15 Ribu Hunian Buat Korban Banjir Sumatera, Ada Wifi hingga Air Bersih
Abdul Muhari menjelaskan, tidak semua korban banjir yang rumahnya rusak berat atau hanyut memilih untuk tinggal di huntara.
Sebagian warga memilih menerima DTH dan menumpang atau mengontrak sementara di lokasi lama sambil menunggu pembangunan Huntap.
var endpoint = 'https://api-x.kompas.id/article/v1/kompas.com/recommender-inbody?position=rekomendasi_inbody&post-tags=BNPB, banjir sumatera, bencana sumatera, korban bencana banjir sumatera, hunian korban bencana Sumatera&post-url=aHR0cHM6Ly9uYXNpb25hbC5rb21wYXMuY29tL3JlYWQvMjAyNS8xMi8yOC8xOTA3NDc4MS9ibnBiLXRlcmltYS0zNDAwMC1sZWJpaC1wZXJtb2hvbmFuLWh1bmlhbi1rb3JiYW4tYmFuamlyLXN1bWF0ZXJh&q=BNPB Terima 34.000 Lebih Permohonan Hunian Korban Banjir Sumatera§ion=Nasional' var xhr = new XMLHttpRequest(); xhr.addEventListener("readystatechange", function() { if (this.readyState == 4 && this.status == 200) { if (this.responseText != '') { const response = JSON.parse(this.responseText); if (response.url && response.judul && response.thumbnail) { const htmlString = `“Karena tidak semua saudara-saudara kita yang rumahnya mengalami kerusakan parah atau hanyut itu ingin pindah sementara ke Huntara. Ada yang ingin mendapatkan DTH dengan kemudian menumpang sementara atau mengontrak sementara di tempat kawasan yang lama,” kata dia.
Baca juga: Seskab Teddy: 15.000 Hunian Korban Banjir Sumatera Dibangun Khusus Danantara
Berdasarkan data BNPB, permohonan pembangunan huntara terbanyak berasal dari wilayah Aceh.
Aceh Tamiang mencatat permintaan sekitar 13.000 unit huntara, disusul Aceh Utara sebanyak 6.700 unit, Aceh Timur 4.700 unit, Bireuen 2.267 unit, dan Gayo Lues 1.709 unit.
Selain itu, permohonan juga datang dari Aceh Tengah sebanyak 781 unit huntara, Bener Meriah 640 unit, Nagan Raya 563 unit, Pidie Jaya 197 unit, Lhokseumawe 67 unit, Langsa 22 unit, Aceh Barat 15 unit, dan Pidie 12 unit.
Baca juga: Pemerintah Beri Dana Tunggu Hunian Rp 600.000 per KK untuk Korban Bencana Aceh, Sumut, dan Sumbar
“Secara umum ini pembangunan fisik sudah mulai di dua kabupaten kota yaitu Pidie dan Pidie Jaya. Usulan lokasi ini sudah ada di enam lokasi khusus Aceh Tamiang,” ujar Abdul Muhari.
Dia menambahkan, pembangunan huntara di kawasan lahan PTPN di Aceh Tamiang sudah mulai dipersiapkan oleh Danantara. Totalnya mencapai 500 unit.
Sementara itu, proses identifikasi lahan masih berlangsung di Aceh Timur dan Nagan Raya.
Adapun daerah yang baru mengusulkan pembangunan huntara antara lain Lhokseumawe, Aceh Barat, dan Langsa.
Baca juga: Pembangunan Hunian Sementara di Aceh DItargetkan Rampung Sebelum Ramadhan
Penanganan di Sumut dan SumbarUntuk wilayah Sumatera Utara, Abdul Muhari menyebut pola penanganan berbeda karena tingkat kerusakan rumah tidak merata.
Sejumlah daerah memilih langsung membangun huntap tanpa melalui tahap huntara.


:strip_icc()/kly-media-production/medias/5454698/original/052017300_1766569124-Diskon_tarif_KAI.jpg)
