SURABAYA (Realita) — Uston Nawawi menjawab keraguan publik dengan cara paling lantang. Ya, Persebaya Surabaya menghancurkan Persijap Jepara 4-0 pada laga tunda pekan ke-8 Super League 2025/2026 di Stadion Gelora Bung Tomo, Minggu (28/12/2025).
Meski Uston Nawawi menjadi figur utama di pinggir lapangan, sebagian pengamat menilai ada kemiripan pola dengan filosofi yang pernah dibangun Bernardo Tavares di Persebaya: struktur bertahan kuat, disiplin posisi, dan agresivitas tanpa bola.
Baca juga: Persija Gagal Kalahkan Persebaya Surabaya
Perbedaannya, Uston memberi sentuhan lebih cair di lini serang. Jika di era Tavares Persebaya kerap tampil kaku dan terlalu pragmatis, kali ini agresivitas dibarengi keberanian memainkan bola di ruang sempit.
Dengan kata lain, kerangka dasar yang pernah dibangun tidak sepenuhnya hilang, hanya dimodifikasi agar lebih adaptif dan ofensif.
Baca juga: Persebaya Surabaya Akhirnya Menang, Dewa United Dikandaskan Madura United
Secara statistik dan visual, Persebaya unggul dalam efektivitas serangan dan kedisiplinan bertahan. Trio belakang Rachmat Irianto, Mitrevski, dan Lelis tampil nyaris tanpa celah.
Bagi Uston Nawawi, kemenangan ini bukan sekadar tiga poin, tetapi pernyataan. Persebaya di bawah komandonya menunjukkan bahwa tim ini masih punya identitas, mental, dan kualitas untuk bersaing.
Baca juga: Bajul Ijo Lebih Buas tanpa Bruno Moreira, Ini Kata Paul Munster
Hasil ini menjaga momentum Green Force di klasemen Super League 2025/2026. Lebih penting lagi, kemenangan telak ini mengembalikan kepercayaan publik Surabaya—bahwa Persebaya belum habis, dan arah tim masih bisa diselamatkan.far
Editor : Redaksi




