Viral WNI yang Jadi ART Cristiano Ronaldo Bagikan Kisah Hidupnya: Aku bukan sekadar Pembantu 

fajar.co.id
10 jam lalu
Cover Berita

FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Viral asisten rumah tangga Cristiano Ronaldo, Pipit Sriati asal Indonesia membagikan kisah hidupnya.

Dia mengaku digaji dengan angka yang fantastis hanya menjadi seorang ART. Berikut kutipan lengkap yang beredar di media sosial.

“Namaku Pipit Sriati. Kalau sepuluh tahun lalu ada yang bilang aku bakal tinggal di Riyadh dan digaji hampir 100 juta sebulan cuma buat beresin rumah, mungkin aku bakal tertawa sambil terus memeras cucian. Tapi hidup memang penuh kejutan.

Di usia 47 tahun ini, aku bekerja sebagai Asisten Rumah Tangga (ART) di kediaman Cristiano Ronaldo di Arab Saudi. Izinkan aku berbagi sedikit cerita tentang bagaimana rasanya bekerja di rumah Ronaldo.

Jujur saja, awalnya aku takut. Di umurku yang sudah kepala empat, aku harus beradaptasi dengan budaya Arab dan majikan yang namanya dikenal seantero bumi. Tapi begitu melihat angka di kontrak kerja—93 juta rupiah per bulan—semua rasa lelah di tulangku rasanya hilang seketika. Itu angka yang bahkan tidak berani aku mimpikan sebelumnya.

Bekerja untuk keluarga Ronaldo itu bukan soal capek fisik, tapi soal ketelitian. Rumahnya di Riyadh sangat luas, megah, dan semuanya harus berkilau.

• Kedisiplinan Tinggi: Jam 5 pagi aku sudah bangun. Di rumah ini, disiplin adalah segalanya. Cristiano sangat menjaga pola makan dan kebersihan. Semuanya harus tertata pada tempatnya.

• Kehangatan Georgina: Nyonya Georgina sangat anggun, tapi dia juga sangat memperhatikan detail rumah. Meskipun mereka selebriti dunia, mereka memperlakukanku dengan sangat manusiawi. Anak-anak yang Sopan: Yang paling membuatku betah adalah anak-anaknya. Mereka dididik untuk selalu mengucap “terima kasih” setiap kali aku membantu menyiapkan keperluan mereka.

Suka dan Duka Digaji Fantastis. Banyak tetanggaku di kampung bertanya, “Emang kerjaannya apa sih, Mpok Pipit, sampai dibayar segitu?”. Sebenarnya, tugas utamaku sama seperti ART lainnya: memastikan area privasi tetap bersih dan nyaman. Namun, kerahasiaan adalah harga mati. Aku tidak boleh sembarangan memotret atau menceritakan apa yang terjadi di dalam rumah ke media sosial. Itulah alasan mengapa gajinya sangat tinggi—mereka membayar profesionalisme dan kesetiaan kita.

Dengan gaji itu, sekarang aku sudah bisa membangun rumah untuk anak-anakku di kampung, membelikan sawah, dan menabung untuk masa tua. Setiap kali aku merasa lelah menyapu lantai marmer yang luas itu, aku cukup melihat notifikasi transferan gaji di HP-ku. Langsung semangat lagi!

Terkadang, saat aku sedang merapikan ruang keluarga, aku melihat Cristiano pulang latihan dengan peluh di wajahnya. Dia sering tersenyum kecil dan menyapa singkat. Di saat itulah aku, Pipit Sriati, sadar: aku bukan sekadar pembantu, aku adalah bagian dari sistem yang mendukung atlet terbaik dunia tetap nyaman di rumahnya.

Bagi wanita seusiaku, ini adalah anugerah terbesar dalam hidup. Arab Saudi bukan lagi sekadar padang pasir bagiku, tapi tempat di mana mimpi tuaku menjadi nyata”.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Cara Bayar Pajak Kendaraan di Jakarta Tanpa Antre
• 9 menit lalumetrotvnews.com
thumb
Kunjungan Wisatawan Domestik ke Bali Turun, Gubernur Wayan Koster Ungkap Penyebabnya karena Ini
• 20 jam lalukompas.tv
thumb
Menkomdigi Sebut Pemulihan Jaringan Internet Sumatra Capai 95 Persen
• 4 jam laluidntimes.com
thumb
PLN Catat Pengisian Daya EV Lampaui Capaian Tahun Lalu Meski Periode Nataru Belum Berakhir
• 7 jam laluwartaekonomi.co.id
thumb
Dosen Gugat UU ke MK, Minta Gaji Dosen dan Guru Setara UMR
• 59 menit lalukumparan.com
Berhasil disimpan.