Akademisi Unand: Transformasi Kebijakan ala Mentan Amran Dorong Ekosistem Pangan Nasional yang Tangguh

disway.id
10 jam lalu
Cover Berita

JAKARTA, DISWAY.ID – Upaya mewujudkan swasembada pangan nasional kini memasuki fase transformasi yang lebih komprehensif.

Kebijakan pertanian tidak lagi diposisikan semata sebagai program pemerintah jangka pendek, tetapi sebagai fondasi pembangunan ekosistem pangan yang tangguh, berdaya saing, dan berkelanjutan.

Akademisi Universitas Andalas, Muhammad Makky, menilai arah kebijakan yang ditempuh Kementerian Pertanian (Kementan) di bawah komando Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dan Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudayono menunjukkan perubahan mendasar dalam tata kelola sektor pangan nasional.

Negara hadir tidak hanya sebagai regulator, tetapi juga sebagai penggerak ekosistem yang memastikan seluruh rantai produksi dari hulu hingga hilir berjalan secara seimbang.

BACA JUGA:Nilai TKA Rendah: Saatnya Pembenahan Sistemik Pendidikan, Bukan Menyalahkan Guru

BACA JUGA:Kemenhaj Dorong UMKM dan Diaspora Terlibat dalam Layanan Haji 2026

“Ini strategi bisnis yang dirancang oleh Pak Menteri. Kita melihat program yang dirancang ini bukan berbasis government project, tapi sudah mempertimbangkan skala bisnis,” kata Makky dalam forum diskusi seperti dikutip pada Jumat (26/12/2025).

Menurutnya, transformasi ini terlihat dari fokus pemerintah dalam menciptakan kepastian usaha di sektor pertanian.

Kepastian tersebut menjadi faktor kunci untuk menjaga stabilitas produksi, meningkatkan produktivitas, serta memperkuat posisi petani dalam sistem pangan nasional.

Ia menjelaskan bahwa penguatan ekosistem pangan dilakukan melalui berbagai intervensi terintegrasi, mulai dari penyediaan sarana produksi, perbaikan infrastruktur pertanian, hingga penguatan sistem distribusi dan cadangan pangan.

Pendekatan ini dinilai penting untuk memastikan produksi pangan nasional tetap stabil di tengah tantangan perubahan iklim dan dinamika global.

BACA JUGA:Ratusan Jamaah Umrah yang Tertunda 2 Hari di Jeddah Akhirnya Tiba di Tanah Air, Kemenhaj Koordinasi Intensif

BACA JUGA:Liverpool Berani Ajukan Tawaran Rp1,2 Triliun Demi Camavinga, Real Madrid Tegaskan Sikap

“Pemerintah menyiapkan pupuk, benih, mesin-mesin pertanian, dan program seperti optimasi lahan atau rehabilitasi lahan pertanian. Ini cukup penting karena produktivitas kita bisa meningkat dengan jaminan suplai air dan sistem drainase yang baik, bahkan di musim kering maupun saat curah hujan ekstrem,” jelasnya.

Makky menambahkan, perbaikan tata kelola juga tercermin dari upaya penyederhanaan layanan bagi petani.

  • 1
  • 2
  • »

Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Harga Rumah di Hong Kong Naik 6 Bulan Beruntun pada November 2025
• 4 jam laluidxchannel.com
thumb
Demo Buruh Tolak UMP di Patung Kuda, Pengendara Diminta Cari Jalan Alternatif
• 4 jam laludisway.id
thumb
Tolak Tawaran Jamaika dan Honduras, John Herdman Tiba di Indonesia 5 Januari 2026
• 8 menit lalufajar.co.id
thumb
BRI Super League: Persija Tanpa Pelatih Kepala saat Menjamu Bhayangkara FC di SUGBK
• 22 jam lalubola.com
thumb
Samsat Keliling Tetap Beroperasi di Jadetabek Hari Senin, Ini 14 Titik dan Syarat Layanannya
• 12 jam lalupantau.com
Berhasil disimpan.