FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi cuaca berawan hingga hujan dengan intensitas sedang terjadi di Jakarta sepanjang hari ini, Senin (29/12).
“Suhu udara hari ini berkisar 24 sampai 30 derajat celsius dengan kelembapan udara antara 67 hingga 91 persen,” kata BMKG dalam rilis resminya.
Dikutip dari laman resmi BMKG, pada pagi hari hujan ringan diprakirakan membasahi seluruh wilayah Jakarta, meliputi Kepulauan Seribu, Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur.
Pada siang hari cuaca berawan beralih menaungi Kepulauan Seribu. Sementara hujan ringan diprakirakan masih membasahi Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Barat, dan Jakarta Timur. Sedangkan di Jakarta Selatan diguyur hujan dengan intensitas sedang.
Kemudian pada sore hari, hujan ringan masih membasahi sebagian wilayah, yakni Kepulauan Seribu, Jakarta Pusat, Jakarta Barat, dan Jakarta Timur. Sementara cuaca berawan menaungi Jakarta Utara dan Jakarta Selatan.
Pada malam hari, BMKG memprakirakan cuaca berawan menaungi seluruh wilayah Jakarta, yakni di Kepulauan Seribu, Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus berkomitmen dalam upaya pengendalian banjir dan rob melalui pelaksanaan proyek pengendalian banjir Jakarta atau JakTirta dan NCICD (National Capital Integrated Coastal Development) Fase A Tahap 3 Tahun Anggaran 2025-2027 dengan total nilai kontrak Rp2,62 triliun.
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menegaskan, proyek ini merupakan komitmen jangka menengah untuk memastikan Jakarta memiliki ketahanan yang lebih baik terhadap ancaman banjir dan rob.
Untuk memastikan pelaksanaan proyek berjalan lebih cepat, Pramono meminta agar dilakukan percepatan proses lelang. Ia menginstruksikan agar kontrak proyek ditandatangani di akhir tahun 2025 sehingga pengerjaan fisik bisa langsung berjalan pada awal 2026.
Melalui percepatan proses lelang, maka serapan anggaran DKI Jakarta diharapkan bisa lebih baik. Proyek pengendalian banjir dan rob yang akan berlangsung hingga akhir 2027 ini terdiri dari sistem polder dan pompa, pembangunan embung dan waduk, tanggul NCICD, dan peningkatan kapasitas sungai.
Meski mendorong percepatan, Gubernur meminta Dinas SDA agar bekerja secara efektif dan efisien. Ia mengingatkan agar tidak ada proyek yang dikerjakan tanpa memberikan dampak signifikan terhadap pengendalian banjir secara keseluruhan.
Karena itu, Pramono menekankan perlunya perencanaan pengendalian banjir dan rob secara terpadu, bertahap, dan bekelanjutan.
“Normalisasi Ciliwung maupun Krukut, saya sudah memberikan persetujuan kepada Ibu Ika (Kepala Dinas SDA) termasuk penlok dan sebagainya segera kita lakukan,” jelas Pramono. (Pram/fajar)





