Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno memastikan proses pembelajaran siswa terdampak bencana banjir dan longsor di Sumatera yang berlangsung di tenda-tenda tetap optimal.
Ia mengatakan saat ini pemerintah juga terus mengupayakan pembersihan dan perbaikan sekolah yang terdampak. Biaya yang disiapkan pemerintah untuk pembersihan sekolah mencapai Rp20 juta tergantung kondisi sekolah.
"Di Aceh ada 2.303 sekolah terdampak, ada 1.773 (sekitar 66 persen) sudah pulih, sedangkan yang dalam proses pembersihan masih ada 516. Namun di Aceh, ada beberapa sekolah yang benar-benar rusak berat dan tidak mungkin bisa siap untuk pembelajaran 14 Januari 2026, oleh karena itu akan digunakan tenda, ada 14 tenda yang disiapkan," katanya dalam konferensi pers di Jakarta, Senin.
Baca juga: TNI tambah 15 batalyon percepat bangun jembatan dan hunian di Sumatera
Ia menegaskan, proses pembelajaran terus berjalan, tetapi moda untuk fasilitas pembelajaran bervariasi.
"Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) memastikan bahwa di tenda pun proses belajar-mengajar tetap dilakukan semaksimal mungkin," ujar dia.
Menko PMK menambahkan, di Sumatera Barat ada 500 sekolah yang terdampak, sebanyak 431 (98 persen) di antaranya sudah diperbaiki fasilitasnya dan siap melakukan proses belajar-mengajar.
"Masih ada 21 pembelajaran melalui tenda, tetapi proses percepatan terus berlangsung," ucap Pratikno.
Sedangkan di Sumatera Utara ada 981 sekolah terdampak dengan 933 atau 95 persen lebih sudah pulih, dan 29 dalam proses pembersihan.
Baca juga: Polri kerahkan 1.500 personel tambahan tangani dampak banjir Sumatera
"Namun, 19 sekolah tidak mungkin siap pada 5 Januari, masih harus di dalam tenda. Jadi proses pembelajaran dipastikan terus berjalan, bantuan dari relawan untuk pembersihan juga jalan, biaya untuk pembersihan juga disiapkan pemerintah sampai dengan Rp20 juta tergantung kondisi sekolah," paparnya.
Pemerintah daerah juga memanfaatkan fasilitas lain, misalnya di Padang, Sumatera Barat, terdapat puskesmas yang berbagi layanan tanpa mengurangi kualitas layanan kesehatan yang diberikan untuk masyarakat.
Pada 5 Januari 2025 mendatang, siswa akan memasuki pembelajaran baru. Menko PMK melaporkan terdapat 3.700 sekolah terdampak dan sekitar 3.100 rusak berat akibat bencana di Aceh dan Sumatera. Terdapat 587 sekolah yang masih dalam proses pembersihan, dengan target pada 4 Januari 2025 sudah terselesaikan.
"Namun, memang masih akan ada proses belajar-mengajar yang dilakukan di tenda yaitu sebanyak 54 sekolah (di ketiga provinsi)," tutur Pratikno.
Baca juga: Pemerintah tambahkan 280 unit starlink pulihkan komunikasi di Sumatera
Ia mengatakan saat ini pemerintah juga terus mengupayakan pembersihan dan perbaikan sekolah yang terdampak. Biaya yang disiapkan pemerintah untuk pembersihan sekolah mencapai Rp20 juta tergantung kondisi sekolah.
"Di Aceh ada 2.303 sekolah terdampak, ada 1.773 (sekitar 66 persen) sudah pulih, sedangkan yang dalam proses pembersihan masih ada 516. Namun di Aceh, ada beberapa sekolah yang benar-benar rusak berat dan tidak mungkin bisa siap untuk pembelajaran 14 Januari 2026, oleh karena itu akan digunakan tenda, ada 14 tenda yang disiapkan," katanya dalam konferensi pers di Jakarta, Senin.
Baca juga: TNI tambah 15 batalyon percepat bangun jembatan dan hunian di Sumatera
Ia menegaskan, proses pembelajaran terus berjalan, tetapi moda untuk fasilitas pembelajaran bervariasi.
"Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) memastikan bahwa di tenda pun proses belajar-mengajar tetap dilakukan semaksimal mungkin," ujar dia.
Menko PMK menambahkan, di Sumatera Barat ada 500 sekolah yang terdampak, sebanyak 431 (98 persen) di antaranya sudah diperbaiki fasilitasnya dan siap melakukan proses belajar-mengajar.
"Masih ada 21 pembelajaran melalui tenda, tetapi proses percepatan terus berlangsung," ucap Pratikno.
Sedangkan di Sumatera Utara ada 981 sekolah terdampak dengan 933 atau 95 persen lebih sudah pulih, dan 29 dalam proses pembersihan.
Baca juga: Polri kerahkan 1.500 personel tambahan tangani dampak banjir Sumatera
"Namun, 19 sekolah tidak mungkin siap pada 5 Januari, masih harus di dalam tenda. Jadi proses pembelajaran dipastikan terus berjalan, bantuan dari relawan untuk pembersihan juga jalan, biaya untuk pembersihan juga disiapkan pemerintah sampai dengan Rp20 juta tergantung kondisi sekolah," paparnya.
Pemerintah daerah juga memanfaatkan fasilitas lain, misalnya di Padang, Sumatera Barat, terdapat puskesmas yang berbagi layanan tanpa mengurangi kualitas layanan kesehatan yang diberikan untuk masyarakat.
Pada 5 Januari 2025 mendatang, siswa akan memasuki pembelajaran baru. Menko PMK melaporkan terdapat 3.700 sekolah terdampak dan sekitar 3.100 rusak berat akibat bencana di Aceh dan Sumatera. Terdapat 587 sekolah yang masih dalam proses pembersihan, dengan target pada 4 Januari 2025 sudah terselesaikan.
"Namun, memang masih akan ada proses belajar-mengajar yang dilakukan di tenda yaitu sebanyak 54 sekolah (di ketiga provinsi)," tutur Pratikno.
Baca juga: Pemerintah tambahkan 280 unit starlink pulihkan komunikasi di Sumatera





