Jakarta, IDN Times - Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian, mengirim 1.054 praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) ke Aceh untuk membantu pemulihan daerah tersebut setelah dihantam banjir dan longsor pada November 2025 lalu. Mereka akan dikirim ke Aceh mulai 3 Januari 2026 mendatang.
Tito mengatakan, ribuan praja IPDN akan bekerja selama satu bulan penuh di Aceh Tamiang dan Aceh Utara, karena kedua daerah tersebut paling berat terdampak banjir.
"Kami juga rencana mengirimkan dari IPDN, itu sebanyak 1.054 personil dimulai 3 Januari 2026. Selama sebulan, mereka akan bekerja di daerah yang paling berat terdampak, yaitu Aceh Tamiang dan Aceh Utara," kata Tito dalam jumpa pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (29/12/2025).
Tito mencatat, ada 22 desa hilang usai bencana Sumatra, 13 desa di Aceh, delapan Sumatra Utara dan satu Sumatra Barat. Kemudian, ada 1.580 kantor desa di tiga provinsi tersebut tidak bisa beroperasi akibat banjir.
Kemendagri, dijelaskan Tito, bertanggung jawab untuk memulihkan kembali ribuan kantor-kantor desa yang rusak dihantam banjir dan longsor di Aceh, Sumatra Barat, dan Sumatra Utara.
"Kalau kita lihat lagi dari kantor desa yang terdampak, artinya desanya nggak jalan pemerintahannya, totalnya 1.580 di tiga provinsi. Sebanyak 1.455 itu di Aceh, kemudian Sumatra Utara 93 dan Sumatra Barat 32. Jadi, memang agak jauh bedanya," kata mantan Kapolri itu.
Adapun, berdasarkan laporan BNPB jumlah korban jiwa akibat banjir dan longsor yang melanda Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat meningkat menjadi 1.140 orang hingga Minggu (28/12/2025). Sementara itu, BNPB mencatat 163 orang masih dinyatakan hilang.





