KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak geram karena ada sabotase dalam percepatan pemulihan pascabencana banjir bandang dan longsor di Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat.
Maruli mengatakan, ada pihak yang mencopot baut jembatan bailey di Bireuen, Aceh. Menurutnya, kejadian ini baru diketahui pada Minggu (28/12).
"Baut lepas, itu lah baru ketahuan kemarin pagi, dilakukan pada malam hari," kata Maruli dalam konferensi pers di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (29/12).
Konferensi pers ini turut dihadiri Menko PMK Pratikno, Seskab Teddy Indra Wijaya, Mensesneg Prasetyo Hadi, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Mendagri Tito Karnavian, Wamensos Agus Jabo dan Kapusdatin BNPB Abdul Muhari.
Maruli mengatakan, masalah ini sudah diingatkan Seskab Teddy Indra Wijaya. Teddy berpesan agar jangan sampai ada sabotase dalam penanganan bencana Sumatera.
"Memang sudah banyak yang mengingatkan termasuk Pak Seskab jangan sampai ada sabotase. Saya sudah sampaikan di bawah, di bawah juga pikir masa sejahat itu orang, akhirnya cuma jaganya disiplin bobot jembatan duduk di pinggir," kata Maruli.
"Ternyata ya itu bukan hanya dilonggarkan, dilepas, jadi memang niatnya sudah luar biasa," tambah dia.
Eks Pangdam IX/Udayana ini memastikan masalah ini akan ditelusuri. Namun ia mengatakan fokus utama tetap melayani masyarakat terdampak bencana.
"Nanti kita telusuri sejauh mana. Namun saya pikir kira fokus saja bagaimana pekerjaan kita bisa melayani masyarakat dan bisa dijaga bisa aman untuk masyarakat itu sendiri," kata Maruli.


