Pelayaran Kapal Wisata di Labuan Bajo Dihentikan Sementara Pascainsiden Tenggelamnya Phinisi

idxchannel.com
8 jam lalu
Cover Berita

Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menghentikan sementara pelayaran kapal wisata di perairan Labuan Bajo dan Kepulauan Komodo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Pelayaran Kapal Wisata di Labuan Bajo Dihentikan Sementara Pascainsiden Tenggelamnya Phinisi. (Foto Istimewa)

IDXChannel - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menghentikan sementara pelayaran kapal wisata di perairan Labuan Bajo dan Kepulauan Komodo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Keputusan ini diambil buntut dari adanya insiden tenggelamnya kapal phinisi yang terjadi di Selat Padar, pada Jumat (26/12/2025).

Dikutip dari pernyataan resmi Kemenpar, Senin (29/12/2025), larangan sementara pelayaran kapal wisata ini berlaku sejak 26 Desember 2025 hingga 1 Januari 2026, atau sampai dengan adanya pengumuman lebih lanjut.

Baca Juga:
Penugasan Khusus Ekspor Labuan Bajo Dorong PDB Rp437,3 Miliar dan Serap 6.539 Tenaga Kerja

Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana menyampaikan, keselamatan wisatawan menjadi prioritas utama dalam penanganan kejadian ini. Untuk itu, penghentian sementara pelayaran kapal wisata dilakukan agar tersedia ruang bagi operasi pencarian dan penyelamatan dan memastikan kondisi perairan aman bagi aktivitas wisata.

"Kebijakan ini diambil sebagai langkah pencegahan sekaligus bagian dari upaya memastikan keselamatan wisatawan," ujarnya.

Baca Juga:
Begini Bentuk Dukungan LPEI Garap Potensi Ekspor di Labuan Bajo

Tim SAR juga akan melanjutkan operasi pencarian korban sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) selama tujuh hari. Selain fokus pada pencarian korban, Kemenpar juga menugaskan Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores untuk memantau langsung situasi di lapangan dan berkoordinasi dengan tim SAR.

Baca Juga:
Wings Air Buka Rute Penerbangan Labuan Bajo-Lombok, Beroperasi Mulai 22 Juli 2025

Sebagai informasi, Kapal Phinisi Putri Sakina di Perairan Selat Padar pada Jumat, 26 Desember 2025. Kapal tersebut diduga terkena gelombang setinggi sekitar dua meter yang menyebabkan mesin mati. Dalam peristiwa tersebut, tujuh penumpang dan awak kapal berhasil diselamatkan, sementara empat wisatawan warga negara Spanyol hingga kini masih dinyatakan hilang.

Korban diketahui bernama Fernando Martin, pelatih tim cadangan perempuan Valencia CF Femenino B. Dia dilaporkan tewas bersama tiga anaknya. Insiden tragis ini menggemparkan banyak pihak, baik di Indonesia maupun komunitas sepak bola Eropa. 

Peristiwa bermula saat Kapal Phinisi KM Putri Sakinah yang membawa 11 orang, termasuk keluarga Fernando Martin, awak kapal, dan pemandu wisata, mengalami mati mesin di Selat Pulau Padar, kawasan Taman Nasional Komodo. Kapal kemudian dihantam gelombang tinggi dan akhirnya tenggelam dengan cepat.

Cuaca buruk dan gelombang besar di lokasi kejadian diduga menjadi faktor utama kecelakaan laut ini.

(Dhera Arizona)


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
1.392 Personel Gabungan Amankan Demo Buruh soal UMP di Jakarta Pusat (29/12)
• 13 jam lalubisnis.com
thumb
Penyebab Tabrakan Beruntun 3 Kendaraan di Tol Dalkot KM 12: Microsleep
• 37 menit lalukumparan.com
thumb
Updated Data Dampak Bencana Sumatera, Eks Intelijen Sayangkan Presiden Prabowo Tak Ambil Keputusan Tegas Sejak Awal
• 16 jam lalufajar.co.id
thumb
John Herdman Dikabarkan Sepakat Latih Timnas Indonesia
• 11 jam lalucelebesmedia.id
thumb
TVRI Siap Hibur Masyarakat dengan Penayangan Piala Dunia 2026
• 3 jam lalumedcom.id
Berhasil disimpan.