Viral Nenek Elina Diusir&Rumah Dirobohkan Ormas, Wali Kota: Jangan Main Hakim Sendiri

genpi.co
7 jam lalu
Cover Berita

GenPI.co - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyebut aksi main hakim sendiri terlebih yang melibatkan kekerasan terhadap seorang nenek bernama Elina Widjajanti tidak dapat dibenarkan.

Sebagai informasi, lansia bernama Elina Widjajanti (80) viral di media sosial setelah diusir secara paksa dari rumahnya oleh sejumlah oknum yang diduga berasal dari sebuah organisasi masyarakat (ormas).

Rumah nenek Elina ini di kawasan Dukuh Kuwuhan, Kelurahan Lontar, Kecamatan Sambikerep, Surabaya.

Dalam video yang beredar, tampak oknum ormas tersebut menarik dan memaksa nenek Elina keluar dari rumahnya.

Setelah itu rumah sang nenek tersebut dirobohkan dan diratakan dengan tanah.

Wali Kota Surabaya menekankan segala perselisihan terkait kepemilikan properti yang dialami nenek Elina Widjajanti harus diselesaikan sesuai aturan hukum yang berlaku.

"Apapun status kepemilikan rumah tersebut, jika ada sengketa, penyelesaiannya harus melalui proses hukum. Negara kita adalah negara hukum, dan semua pihak harus menghormatinya," tegas dia, dikutip Senin (29/12).

Dalam kasus yang memicu polemik di masyarakat ini bermula dari sengketa kepemilikan.

Di satu pihak mengklaim telah membeli rumah tersebut, sementara sang nenek merasa tidak pernah menjual hak miliknya.

"Perselisihan ini kian meruncing hingga berujung pada tindakan kekerasan dan pengusiran paksa terhadap nenek Elina," terang dia.

Eri Cahyadi mengingatkan aksi main hakim sendiri dengan kekerasan sama sekali tidak dapat dibenarkan terlepas dari seberapa kuat klaim kepemilikan yang dimiliki seseorang.

“Sekalipun salah satu pihak mengantongi bukti kepemilikan yang sah, penggunaan cara-cara kekerasan tetap tidak dapat ditoleransi. Seluruh sengketa harus diselesaikan melalui koridor dan mekanisme hukum yang berlaku," tegas dia.

Untuk mencegah insiden serupa, Pemkot Surabaya membentuk Satgas Anti Preman.

“Surabaya terdiri dari beragam suku dan agama. Kita harus menjaga persatuan dan kerukunan. Jangan biarkan perbedaan dijadikan alasan untuk memecah belah masyarakat," jelas dia.(ant)

Simak video menarik berikut:


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Malam Tahun Baru 2026 Jalur Puncak Berlaku Car Free Night, Cek Jadwal Penyekatannya di Sini
• 22 jam lalusuara.com
thumb
Kemenhaj Dorong UMKM dan Diaspora Terlibat dalam Layanan Haji 2026
• 13 jam laludisway.id
thumb
Pemerintah Terus Kebut Pemulihan Pascabencana di Sumatera, Bakal Tambah 280 Starlink
• 9 jam laludisway.id
thumb
Kisah Alfred Wegener dan Teori Pergeseran Benua
• 9 jam laluerabaru.net
thumb
Pesan Natal 2025 dari Kardinal Ignatius Suharyo dan Paus Leo XIV
• 11 jam lalubeautynesia.id
Berhasil disimpan.