Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Maruli Simanjuntak menegaskan penanganan bencana di Sumatera merupakan yang tercepat sepanjang pengalamannya dalam operasi bantuan kemanusiaan.
"Saya perjalanan penugasan tentara sudah berpuluh-puluh kali melakukan bantuan bencana. Ini yang saya berani menyatakan ini yang tercepat," kata Maruli saat konferensi pers, Senin, 29 Desember 2025.
Maruli menyebut, dalam kondisi darurat seperti saat ini, TNI mampu membangun 12 jembatan bailey, dengan dua di antaranya ditargetkan selesai dalam beberapa minggu ke depan.
Selain infrastruktur penghubung, TNI juga menyiapkan penyediaan air bersih serta pembangunan hunian sementara (huntara) bagi warga terdampak.
“Silakan dibandingkan dengan penanganan bencana-bencana sebelumnya. Ini Presiden memimpin langsung, memberikan perintah-perintah kepada kami, sehingga penanganannya sangat cepat,” tegasnya.
"Saya mengalami bagaimana merapi, Lembata, Adonara. Di mana banyak-banyak tempat. Tidak ada yang secepat ini. Saya yakin itu," sambungnya.
Baca Juga: KSAD Ungkap Ada Pihak Sabotase Jembatan Bailey di Tengah Bencana: Bautnya Dilepas
Ia memastikan ribuan prajurit TNI bekerja siang dan malam untuk memastikan kebutuhan dasar masyarakat terdampak bencana dapat segera terpenuhi.
“Kami sudah bekerja siang malam, anggota-anggota kita. Kami terus mengirim kapal dan mengevaluasi barang apa saja yang diperlukan di lokasi bencana,” ujar KSAD.
Maruli menjelaskan, pengiriman bantuan dilakukan secara berkala setiap empat hari hingga satu minggu sekali ke tiga wilayah terdampak bencana.
Bantuan tersebut meliputi material pembangunan jembatan, seperti jembatan bailey, armco, dan perlengkapan jembatan gantung, hingga perlengkapan kerja prajurit.
“Sebagian perlengkapan kita beli di Medan, seperti kaos, sepatu, dan sekop untuk anggota yang bekerja di lapangan, supaya penanganan bisa benar-benar maksimal,” jelasnya.
Selain itu, dukungan juga datang dari Kementerian Pertahanan (Kemhan) yang telah mengirimkan sejumlah unit mobil pemadam kebakaran untuk membantu penanganan darurat di lokasi terdampak.
"Dari Kemhan kita sudah mengirimkan pemadam kebakaran beberapa belas. Kita bisa efektifkan," tutupnya.




