Mitos di Rumah Banyak Semut Hitam, Benarkah Tanda Datang Rezeki?

theasianparent.com
6 jam lalu
Cover Berita

Mitos di rumah banyak semut hitam sering dikaitkan dengan tanda datangnya rezeki dan keberkahan, terutama dalam kepercayaan Primbon Jawa dan sebagian masyarakat Muslim.

Namun, dari sisi ilmiah, banyaknya semut hitam di rumah lebih sering menandakan ada sumber makanan, kelembapan, atau celah bangunan yang memudahkan mereka masuk.​

Apa Mitos di Rumah Banyak Semut Hitam?

Dalam kepercayaan Jawa dan sejumlah budaya lain, munculnya banyak semut hitam di rumah kerap dimaknai sebagai simbol datangnya rezeki, keberuntungan, dan kabar baik yang tak terduga.

Barisan semut yang masuk ke dalam rumah, apalagi menuju dapur atau tempat menyimpan bahan makanan, sering dianggap sebagai pertanda bahwa kebutuhan pangan dan ekonomi keluarga akan tercukupi.​

Ada juga mitos yang menyebutkan bahwa semut hitam yang bergerombol tanpa menggigit pemilik rumah diyakini sebagai “pembawa rezeki” dan energi positif.

Sebaliknya, jika semut tampak tidak wajar atau dikaitkan dengan praktik mistis, sebagian orang menafsirkannya sebagai tanda adanya energi negatif atau ilmu tertentu. Meski hal ini lebih banyak bersumber dari cerita turun-temurun, bukan dari ajaran agama resmi.

Artikel Terkait: Mitos Banyak Semut di Rumah, Apakah Pertanda Rezeki Datang?​ Jika Banyak Semut Hitam di Rumah Pertanda Apa?

Menurut primbon Jawa, banyak semut hitam di rumah bisa menjadi pertanda berbagai hal baik, seperti meningkatnya rezeki, dukungan keluarga, hingga tercapainya tujuan yang selama ini diupayakan.

Lokasi kemunculannya bahkan kadang ikut ditafsirkan: di dapur dikaitkan dengan kelimpahan pangan, di ruang tamu sebagai tanda tamu baik atau kabar menyenangkan, dan di dekat tempat menyimpan uang sebagai sinyal bertambahnya harta.​

Dari sudut pandang praktis, banyak semut hitam biasanya menandakan rumah punya “daya tarik” alami bagi koloni semut, misalnya sisa makanan manis, remah di lantai, atau area lembap yang jarang dibersihkan.

Artinya, ini bisa menjadi “alarm alami” bahwa kebersihan rumah perlu lebih dijaga, makanan harus tersimpan rapat, dan celah masuk serangga sebaiknya segera ditutup agar tidak berkembang menjadi masalah hama.​

Semut Hitam Melambangkan Apa?

Secara simbolik, semut—termasuk semut hitam—sering digambarkan sebagai lambang kerja keras, ketekunan, dan kebersamaan karena mereka hidup berkoloni dan selalu bekerja sama.

Dalam banyak cerita dan nilai budaya, sifat semut yang ulet dan disiplin ini dijadikan contoh agar manusia rajin berusaha, menabung, dan tidak mudah menyerah saat mengejar tujuan.​

Dalam primbon dan kepercayaan spiritual tertentu, semut hitam juga dikaitkan dengan kemakmuran, keberuntungan, hingga perlindungan, terutama bila hadir tanpa menimbulkan gangguan.

Sementara itu, dalam sudut pandang agama, semut dipandang sebagai makhluk kecil yang tetap memiliki nilai, sehingga dianjurkan untuk diperlakukan dengan penuh kasih sayang dan tidak disakiti tanpa alasan.

Artikel Terkait: Mitos Makan 12 Anggur di Malam Tahun Baru, Benarkah Bakal Dapat Jodoh?​ Apakah Semut Hitam Merupakan Masalah?

Secara umum, semut hitam di rumah termasuk hama yang relatif ringan, tetapi tetap bisa menjadi masalah bila jumlahnya banyak dan masuk ke area makanan, dapur, atau ruang tidur.

Mereka dapat mengkontaminasi makanan, menurunkan higienitas, memicu rasa tidak nyaman, bahkan menimbulkan stres jika koloni mulai menyebar ke banyak sudut rumah.​

Beberapa jenis semut juga dapat menggigit dan menyebabkan rasa gatal atau perih pada kulit, meski semut hitam rumah biasa umumnya tidak seagresif semut api.

Karena itu, meskipun ada mitos positif soal rezeki, tetap penting menjaga populasi semut agar terkendali melalui kebersihan, penyimpanan makanan yang rapi, serta penggunaan bahan pengusir semut yang aman bagi keluarga.​

Apa Semut yang Membawa Rezeki?

Dalam kepercayaan populer di Indonesia, terutama primbon Jawa, semut hitam yang berbaris masuk rumah—terutama di dapur, ruang makan, atau dekat tempat menyimpan bahan makanan—sering disebut sebagai “semut pembawa rezeki”.

Kehadiran mereka ditafsirkan sebagai simbol mengalirnya keberkahan, tercukupinya kebutuhan harian, dan masuknya peluang-peluang baru yang baik bagi penghuni rumah.​

Namun, perlu diingat bahwa anggapan “semut pembawa rezeki” ini berasal dari mitos dan tafsir budaya, bukan patokan pasti soal nasib.

Dari sudut pandang realistis, rezeki tetap sangat dipengaruhi oleh kerja keras, manajemen keuangan, dan doa, sementara semut hanya merespons lingkungan yang menurut mereka kaya sumber makanan dan cukup nyaman untuk dijadikan jalur atau sarang.

Artikel Terkait: Mengulas Mitos Belatung di Rumah, Benarkah Ada Orang Mengirim Santet?

***

42 Lagu Natal Bahasa Inggris Paling Populer, Klasik hingga Pop!

Urutan Nonton Demon Slayer: Kimetsu No Yaiba dari Awal hingga Akhir

20 Tempat Wisata Tegal Terfavorit, Asri dan Dekat dengan Alam


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Grup Salim (IMJS) Suntik Modal Rp499,28 Miliar ke Anak Usaha
• 12 jam laluwartaekonomi.co.id
thumb
Konsisten Perkuat Ekonomi Kerakyatan, BRI Raih Penghargaan Impactful Grassroots Economic Empowerment
• 11 jam lalutvonenews.com
thumb
Profil Cipta Cendikia FA, Akademi Sepak Bola Wanita Fokus Bentuk Pemain Cerdas
• 3 jam lalukumparan.com
thumb
22 Desa Hilang Imbas Banjir dan Longsor Sumatera, Paling Banyak di Aceh
• 2 jam laluliputan6.com
thumb
Bantu Warga Terdampak Bencana Sumatra, PDIP Kirim 30 Ambulans dan Puluhan Dokter
• 12 jam lalujpnn.com
Berhasil disimpan.