BMKG menyatakan Siklon Tropis Hayley menjadi salah satu faktor yang memengaruhi kondisi cuaca di sejumlah wilayah Indonesia, seperti Bali dan Nusa Tenggara. Siklon ini dinamakan Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) Australia karena terbentuk di wilayah itu.
Akibat dari Siklon Tropis Hayley, BMKG mencatat hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, serta angin kencang terjadi di wilayah-wilayah itu.
“Maka ada hujan dengan intensitas sedang-lebat di Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Serta angin kencang di NTB dan NTT,” kata Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani dalam konferensi pers, Senin (29/12).
“Juga ada gelombang laut tinggi 1,25 hingga 2,5 meter di perairan-perairan di bagian selatan Jawa, Bali, NTT, maupun NTB,” sambung Faisal.
Faisal mengatakan, Siklon Tropis Hayley berasal dari Bibit Siklon 96S yang terdeteksi pada 25 Desember. Dari situ, siklon semakin besar dan dampaknya diprediksi akan dirasakan di wilayah Bali-Nusa Tenggara.
“Itu sudah terbentuk pada 25 Desember pukul 01:00 WIB. Di mana awalnya bibit siklon 96S itu kita deteksi pada 25 Desember, kemudian baru pada 26 Desember, dinyatakan sudah dewasa sehingga dinamakan Siklon Tropis Hayley oleh Australia,” ungkapnya.
Faisal berharap berbagai peringatan dini yang disampaikan BMKG bisa jadi acuan warga dan pihak lainnya dalam beraktivitas. Kewaspadaan terhadap cuaca buruk harus ditingkatkan di tengah kondisi sekarang ini.
“Harapannya bukan untuk menurunkan jumlah wisatawan ke daerah-daerah wisata, tapi untuk memberikan kewaspadaan,” pungkas dia.

:strip_icc()/kly-media-production/medias/4065432/original/001612500_1656325087-WhatsApp_Image_2022-06-27_at_5.08.03_PM.jpeg)

