Pantau - Tentara Nasional Indonesia (TNI) membangun puluhan jembatan di tiga provinsi terdampak bencana banjir dan longsor di Sumatera sebagai langkah strategis memulihkan mobilitas warga dan mendukung distribusi logistik.
Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto menyampaikan bahwa total sebanyak 32 jembatan bailey telah dibangun dan difungsikan.
"Penyiapan dan pemasangan jembatan bailey, sejumlah total yang dibangun 32 jembatan," ungkapnya.
Jembatan Bailey dan Aramco Difungsikan untuk Mobilitas WargaJembatan bailey merupakan jembatan darurat berbahan panel logam yang dapat dirakit cepat untuk menggantikan jembatan permanen yang rusak akibat bencana.
Beberapa jembatan bailey yang telah digunakan oleh masyarakat antara lain: Jembatan Tepin Mangi, Tepin Dodot, Jumpa, Matang Bangka, Kutabelang, Weh Pase, Hamparan Perak, dan Jembatan Anggul di Sibangun.
Selain itu, TNI juga membangun 40 jembatan aramco, yakni jembatan dengan konstruksi gorong-gorong di bagian tengahnya.
"Kemudian juga penyiapan dan pemasangan jembatan aramco, ada 40 jembatan yang sedang dibangun, dan beberapa sudah selesai dan sudah digunakan oleh masyarakat," jelas Agus.
Warga kini sudah mulai menggunakan jembatan-jembatan tersebut untuk aktivitas harian dengan kendaraan bermotor secara normal.
Distribusi Logistik Lewat Darat, Laut, dan UdaraSelain pembangunan jembatan, TNI juga mencatat telah mendistribusikan 2.669,53 ton logistik ke wilayah-wilayah terdampak bencana di Sumatera.
"Adapun logistik yang sudah didistribusikan sejumlah 2.669,53 ton, yaitu melalui angkatan udara dan airdrop, melalui KRI dan kapal ADRI hingga bantuan melalui jalur darat," tambah Panglima TNI.
Distribusi dilakukan secara kombinasi menggunakan jalur udara, laut, dan darat untuk memastikan bantuan cepat sampai ke titik-titik terdampak bencana yang sulit dijangkau.
Langkah ini menjadi bagian dari dukungan penuh TNI dalam proses pemulihan pascabencana yang masih berlangsung di sejumlah wilayah Sumatera.




