Perusahaan energi bersih asal Uni Emirat Arab (UEA), Masdar, berjanji akan meningkatkan investasinya di sector energi terbarukan di Indonesia. Hal tersebut terungkap dalam pertemuan antara Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Eddy Soeparno dengan eksekutif Masdar di Abu Dhabi, Sabtu (27/12).
Dalam pertemuan yang berlangsung di kantor pusat Masdar, Eddy didampingi oleh Judha Nugraha, Duta Besar Indonesia untuk Uni Emirat Arab. Adapun pihak Masdar diwakili oleh Chief Operating Officer Mardar Abdulaziz Alobaidli dan Head of Development and Investment Masdar Fatimah Al Suwaidy.
"Di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, Indonesia terus mengakselerasi transisi menuju energi terbarukan sebagai bagian dari komitmen untuk mencapai kedaulatan energi sembari tetap memastikan lingkungan yang bersih dan sehat," ujar Eddy dalam pernyataan tertulis, seperti dikutip Antara, Minggu (28/12).
Ia juga memberikan sinyal untuk mendukung Masdar dari sisi legislatif dan kebijakan jika perusahaan energi tersebut berniat meningkatkan investasinya di Indonesia.
“Di MPR, kami berperan sebagai titik temu dan penggerak kebijakan bagi para pemangku kepentingan, memastikan bahwa regulasi dan implementasi kebijakan energi terbarukan dapat berjalan secara efektif, cepat, dan ramah investasi,” kata Eddy.
Selama pertemuan tersebut, Alobaidli menegaskan kembali komitmen Masdar untuk memperdalam investasi energi terbarukan di Indonesia. Masdar merupakan investor Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata di Jawa Barat, salah satu proyek tenaga surya terbesar di Asia Tenggara.
“Kami berkomitmen untuk memperluas cakupan investasi energi terbarukan kami di Indonesia, terutama karena kami menyadari Presiden Prabowo berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas energi terbarukan Indonesia menjadi 100 gigawatt,” kata Alobaidli.
Masdar berharap kerangka regulasi Indonesia untuk pengembangan energi terbarukan akan terus menjadi lebih kondusif dan terbuka bagi investasi asing.
“Kami berharap dapat berkolaborasi dengan Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno untuk memastikan peningkatan pangsa energi terbarukan di Indonesia dan mempercepat transisi energi negara ini,” katanya.
Eddy mencatat saat ini DPR memprioritaskan beberapa rancangan undang-undang (RUU) penting, termasuk RUU Energi Baru dan Terbarukan, RUU Kelistrikan, dan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim.
“RUU Pengelolaan Perubahan Iklim adalah sesuatu yang sangat kami dukung untuk segera disahkan, mengingat dampak perubahan iklim sudah terlihat jelas,” kata Eddy. Undang-undang tersebut diharapkan dapat membantu mempercepat transisi Indonesia menuju energi bersih.


