Bank Sentral Suriah akan menghapus dua angka dari mata uang Pound Suriah sebagai langkah dari reformasi moneter besar-besaran yang akan dimulai di awal tahun 2026.
Gubernur Bank Sentral Suriah Abdulkader Husrieh mengatakan berdasarkan reformasi tersebut, setiap uang kertas 100 pound Suriah (1 pound Suriah = Rp1,51) yang lama akan ditukar dengan 1 pound Suriah yang baru.
Proses penukaran ini akan dimulai pada 1 Januari 2026 dan berlangsung selama 90 hari, dengan kemungkinan perpanjangan jika diperlukan.
Baca Juga: Catatan INDEF soal PR Ekonomi Syariah: Tingkat Inklusi Keuangan Harus Ditingkatkan, Perlu Terobosan
"Ini angkah penting untuk menjaga stabilitas harga selama masa transisi," katanya.
Ia menuturkan mata uang baru ini merupakan bagian dari paket reformasi moneter yang lebih luas dengan tujuan meningkatkan peredaran uang tunai, menyederhanakan transaksi sehari-hari, dan memperkuat stabilitas keuangan setelah bertahun-tahun mengalami tekanan ekonomi.
Husrieh menambahkan uang kertas baru memiliki fitur keamanan yang ditingkatkan guna mencegah pemalsuan, dan layanan penukaran uang akan tersedia gratis di lebih dari 1.000 gerai yang ditunjuk di seluruh Suriah.

/https%3A%2F%2Fcdn-dam.kompas.id%2Fimages%2F2025%2F12%2F22%2Fbf875010cad702442135af18f972ee14-WhatsApp_Image_2025_12_22_at_18.45.11_1_.jpeg)
