MAKASSAR, KOMPAS.TV - Kasus penculikan balita bilqis di makassar, jadi salah satu kasus yang menarik perhatian di sepanjang tahun 2025 ini. Pengungkapan jaringan kasus ini menarik perhatian publik. Jalan panjang pun harus idi tempuh untuk membawa bilqis kembali ke pelukan orang tuanya setelah sempat di culik dan ditemukan di pulau sumatra.
Awal november 2025 lalu, kasus penculikan balita bernama bilqis menghebohkan warga makassar, siulawesi selatan. Gadis 4 tahun itu hilang dan di culik saat bermain di taman pakui makassar.
Rekaman CCTV pelaku penculikan bilqis beredar luas, orang tua korban akhirnya lapor polisi.
“ Sering dibawa ke lapangan. Dia sdh bicara, tdk memakai perhiasan. Hanya anak. Hilang sudah 4 hari. Sdh melapor. Sebelumnya tdk ada masalah sama orang orang. Karena teman tenis lihat anaknya bermain. Jarak anak saya dekat 4 meter dari pandangan. Yang terekam CCTV. Ada anak saya disitu. Memakai baju pink. Ungu. Perempuan yang bawa saya tidak kenal” ungkap Dwi Nur Mas - Ayah Korban.
"orang tua sdh melapor dan saat polisi lakukan penyelidikan. Reskrim masih di lapangan untuk melakukan pencarian. Anaknya hilang saat ayah main tenis".pungkas AKP Wahiduddin - Kasi Humas Polrestabes Makassar
Proses penyeldiikan pun di lakukan. Upaya panjang pengukapan kasus ini di mulai. Polisi yang lakukan pengejaran menangkap sejumlah pelaku,setelah satu pekan penculikan terjadi.
Total ada empat orang yang ditangkap dan di jadikan tersangka. Motif pelaku menjual bilqis dengan modus adopsi. Bilqis kala itu di temukan di pedalaman jambi.
Pemeriksan berlanjut, satu persatu fakta kasus penculikan balita bilqis terungkap. Empat tersangka yang sebelumnya di tahan, mulai buka suara, prihal jaringan dan modus penculikan dan perdagangan anak.
Kasus ini ternyata meluas dan korbanya banyak. Para pelaku menculik dan menjual anak dengan modus adopsi. Korban penculikan bahkan tak hanya di makassar, bahkan ada di berbagai daerah di indonesia.
"Ada hal hal terus berkembang dari perkembangan ini ada beberapa tkp terkait penjualan anak ataupun bayi yg terjadi saat ini tersangka sudah berbicara terkait tkp lain yaitu ada tkp polda bali, polda jateng, polda jambi dan polda kepri “ungkap Irjen Djuhandhani Rahardjo Puro - Kapolda Sulawesi Selatan.
Untuk membongkar kasus ini, polda sulsel akhirnya menggandeng bareskrim mabes polri. Tim khusus dibentuk, dan jejak digital juga diselidiki, untuk mencari para pelaku dan juga korban penculikan lainnya.
Penulis : KompasTV-Makassar
Sumber : Kompas TV
- penculikan anak
- ulasan
- kaledoskop
- berita makassar
- polda sulsel



