Jakarta, VIVA – PT Pertamina (Persero) melalui PT Pertamina Patra Niaga mendorong percepatan pemulihan masalah kelistrikan di wilayah Aceh pascabencana, dengan memasok BBM dan pelumas untuk operasional 1.000 genset.
Bantuan dari Kementerian ESDM tersebut telah disalurkan ke 10 Kabupaten terdampak bencana seperti Aceh Tamiang, Aceh Utara, Aceh Timur, Bener Meriah, Aceh Tengah, dan Gayo Lues, pada Sabtu, 27 Desember 2025 lalu.
Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumatra Bagian Utara (Sumbagut), Fahrougi Andriani Sumampouw menjelaskan, genset merupakan solusi sementara bagi wilayah, dimana infrastruktur kelistrikan masih mengalami kendala.
"Karena itu Kementerian ESDM membentuk tim bersama Pertamina, untuk mendukung operasional awal kebutuhan BBM dan pelumas," kata Fahrougi dalam keterangannya, Senin, 29 Desember 2025.
- [Mohammad Yudha Prasetya]
Dia mengatakan, hingga Minggu, 28 Desember 2025, Pertamina telah menyalurkan BBM jenis gasoil sebanyak 1.600 liter, gasoline 800 liter dan pelumas 500 botol.
Untuk memudahkan distribusi, Pertamina pun membaginya dalam empat cluster. Yakni cluster Aceh Besar dan kabupaten sekitarnya yang dipasok dari Fuel Terminal Krueng Raya, dan cluster Bener Meriah, Aceh Tengah dan kabupaten sekitar yang dipasok dari Integrated Terminal Lhokseumawe.
Lalu ada puma cluster Aceh Barat, Gayo Lues dan kabupaten sekitar yang dipasok dari Fuel Terminal Meulaboh, dan cluster Aceh Tamiang dan kabupaten sekitar yang dipasok dari Fuel Terminal Medan.
“Untuk memudahkan mekanisme penyaluran dan agar tidak bercampur dengan penyaluran BBM bagi kebutuhan kendaraan masyarakat, kami berkerja sama dengan berbagai pihak baik dengan Kementerian ESDM dan pemda setempat, dimana BBM diserahkan di titik serah yang ditentukan pemerintah daerah, dan BBM disalurkan menggunakan drum,” ujar Fahrougi.
Sementara itu, Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Muhammad Baron menyampaikan, pasokan BBM dan pelumas untuk 1.000 genset tersebut merupakan salah satu bentuk kehadiran negara di tengah-tengah masyarakat.
Genset berkekuatan 5—7 KVA itu akan digunakan di tenda-tenda pengungsian atau ke rumah penduduk, yang dijadikan basecamp bagi warga dengan tetap berkoordinasi dengan pemerintah daerah.
“Pertamina berkolaborasi dengan semua pihak, bahwa upaya bersama untuk mendorong pemulihan dan percepatan infrastruktur akan lebih mudah dan cepat jika dilakukan bersama-sama," ujarnya.





