DEPOK, KOMPAS.com – Tumpukan sampah yang meluber hingga ke bahu Jalan Baru Plenongan, Kota Depok, dikeluhkan warga karena kerap memicu kemacetan, terutama pada jam-jam sibuk pagi hari.
Keluhan itu disampaikan Dhany (38), warga setempat, yang menyebut sampah mulai menumpuk sejak dini hari.
Menurut dia, antrean kendaraan pengangkut sampah dari permukiman menuju tempat penampungan sementara (TPS) sudah terlihat sejak sekitar pukul 04.00 WIB.
Baca juga: Warga Keluhkan Tumpukan Sampah Meluber ke Jalan Baru Plenongan Depok
“Biasanya mulai ada antrean sampah dibuang ke TPS dari subuh, itu nanti pas jam berangkat kerja sudah berasa macet,” ungkap Dhany saat ditemui di lokasi, Senin (29/12/2025).
var endpoint = 'https://api-x.kompas.id/article/v1/kompas.com/recommender-inbody?position=rekomendasi_inbody&post-tags=Kemacetan, Kota Depok, tumpukan sampah, tempat penampungan sementara, tumpukan sampah di Depok, Sampah meluber ke jalan di Depok&post-url=aHR0cHM6Ly9tZWdhcG9saXRhbi5rb21wYXMuY29tL3JlYWQvMjAyNS8xMi8yOS8xNzU0MzEzMS9zYW1wYWgtbWVsdWJlci1rZS1qYWxhbi1iYXJ1LXBsZW5vbmdhbi1kZXBvay1iaWtpbi1tYWNldC10aWFwLXBhZ2k=&q=Sampah Meluber ke Jalan Baru Plenongan Depok, Bikin Macet Tiap Pagi§ion=Megapolitan' var xhr = new XMLHttpRequest(); xhr.addEventListener("readystatechange", function() { if (this.readyState == 4 && this.status == 200) { if (this.responseText != '') { const response = JSON.parse(this.responseText); if (response.url && response.judul && response.thumbnail) { const htmlString = `Dhany menjelaskan, kemacetan umumnya mulai terasa sekitar pukul 06.30 WIB. Kondisi itu terjadi karena sebagian bahu jalan tertutup tumpukan sampah, sehingga ruas jalan yang tersisa harus digunakan bergantian oleh kendaraan dari dua arah.
Menurut dia, pengendara hanya bisa melintas di jalur sempit selebar sekitar 4–5 meter.
“Kendaraan yang ke arah stasiun atau dari stasiun ya mau enggak mau gantian tiap lewat jalan dekat sampah, jadi kayak satu jalur,” tutur Dhany.
“Pokoknya kendaraan jadi ganti-gantian kalau lewat, kalau enggak begitu ya bakal macet gak karuan,” tambahnya.
Keluhan serupa disampaikan Wira (36), pengendara yang rutin melintasi jalan tersebut. Ia mengatakan, kondisi jalan baru kembali relatif steril dari sampah setelah melewati tengah hari.
Menurut Wira, sebelum pukul 12.00 WIB, pengendara kerap merasa terganggu karena sampah yang seharusnya tertampung di TPS justru meluber ke badan jalan.
Ia mengaku sempat menanyakan penyebab keterlambatan pengangkutan sampah di TPS tersebut. Salah satu kendala yang disampaikan kepadanya adalah keterbatasan armada pengangkut sampah menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung.
Baca juga: Kelola 40 Kg Sampah Per Hari, Warga Kebon Melati Bangun Sistem Lingkungan Mandiri
“Katanya karena kurang mobil sampah buat dibawa ke TPA. Tapi ya gitu, hari-hari pemandangan tiap pagi begini saja,” terang Wira.
Pantauan Kompas.com di lokasi pada Senin (29/12/2025), tumpukan sampah tampak menutupi separuh bahu jalan dengan lebar sekitar 4–5 meter. Sampah setinggi kurang lebih satu meter itu membentang sepanjang 15–20 meter.
Jenis sampah yang mendominasi adalah sampah rumah tangga, seperti plastik, sisa makanan basah, hingga barang berukuran besar seperti seprai dan bedcover.
Di sisi tumpukan tersebut, terdapat TPS berbentuk persegi dengan atap berbahan baja. Namun, TPS itu terlihat tidak mampu menampung volume sampah yang disebut mencapai ketinggian sekitar 8–10 meter. Akibatnya, sebagian sampah meluber keluar dan menyatu dengan tumpukan di jalan.
Di sekitar lokasi juga terlihat sekitar 10 sepeda motor pengangkut sampah terparkir di tepi jalan, diduga sedang menunggu giliran membuang muatan dari gerobak ke dalam TPS.
Baca juga: Dari Bank Sampah hingga Maggot, Cara Warga Kebon Melati Kurangi Limbah dari Rumah
Sisa-sisa sampah yang tidak terangkut, termasuk karung berbahan anyaman, turut berserakan di trotoar pejalan kaki. Kondisi ini membuat arus lalu lintas di Jalan Baru Plenongan tersendat, karena hanya tersisa satu jalur sempit yang harus digunakan bergantian oleh kendaraan dari dua arah.
Beberapa pengendara tampak harus berhenti sejenak dan saling menunggu saat melintas di area dekat TPS, terutama ketika berpapasan dengan kendaraan dari arah berlawanan.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



