Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menggelar rapat koordinasi dan apel kesiapsiagaan bencana hidrometeorologi basah seperti banjir, tanah longsor, dan curah hujan yang tinggi sebagai Langkah antisipasi menghadapi puncak musim hujan pada akhir 2025 hingga awal 2026.
Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno bersama Kepala BNPB Suharyanto.
Advertisement
Menko PMK Pratikno mengingatkan tingginya mobilitas masyarakat di tengah kondisi cuaca yang tidak bersahabat. Ia menyebut, jumlah Masyarakat yang melakukan perjalanan mudik menurut survey Kementerian perhubungan diperkirakan mencapai hampir 105 juta jiwa.
"Ditengah cuaca yang sedang tidak ramah, Masyarakat di wilayah terdampak diminta untuk terus waspada, untuk satuan TNI, BNPB, dan seluruh unsur terkait, mari kita kawal bersama pemulihan bencana ini," ujar Pratikno, Senin (29/12/2025).
Ia meminta masyarakat di daerah yang tidak terdampak bencana diharapkan untuk tetap siaga, mengingat potensi cuaca ekstrem yang masih tinggi. Pratikno mengatakan, pemerintah akan terus meningkatkan sistem peringatan dini dengan memanfaatkan informasi dari BMKG
Kemudian, ia juga menyinggung soal pemulihan sektor Pendidikan yang harus segera dilkukan, menjelang dimulainya tahun ajaran baru pada 5 Januari 2026. Untuk daerah-daerah yang terdampak bencana diminta bergerak cepat agar proses belajar mengajar dapat Kembali berjalan.



