Kasus MBG di Kampar Berakhir Damai, Akui Ada Kesalahpahaman

eranasional.com
1 hari lalu
Cover Berita

Kampar, ERANASIONAL.COM  — Polemik dugaan intimidasi dan pengeluaran siswa PAUD di Kabupaten Kampar terkait unggahan menu Program Makan Bergizi Gratis (MBG) berakhir dengan klarifikasi bersama. Setelah dilakukan pertemuan antara pihak sekolah,

Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), dan orang tua murid, disepakati bahwa persoalan yang beredar di media sosial disebabkan oleh kesalahpahaman komunikasi.

Orang tua siswa bernama Aira, Nurul Oriana, mengakui adanya kekeliruan persepsi terkait menu MBG yang diterima anaknya. Hal tersebut disampaikan Nurul saat pertemuan klarifikasi dengan pihak sekolah dan SPPG.

“Mengakui ada kesalahpahaman kedua belah pihak yang mana saya sendiri mengira snack yang diberi untuk 5 hari ternyata untuk 3 hari,” ujar Nurul.

Pihak sekolah PAUD menegaskan tidak pernah mengeluarkan Aira dari sekolah. Informasi yang sempat beredar di media sosial disebut berawal dari miskomunikasi internal di grup percakapan WhatsApp, tanpa adanya keputusan administratif terkait status peserta didik.

Kepala SPPG setempat juga memastikan tidak pernah ada instruksi, ancaman, maupun intimidasi terhadap orang tua murid akibat unggahan di media sosial. Ia menegaskan bahwa Program MBG justru membuka ruang masukan dari masyarakat sebagai bagian dari proses evaluasi.

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menegaskan bahwa hasil klarifikasi tersebut memastikan tidak ada pelanggaran terhadap hak anak dalam pelaksanaan Program MBG.

“Program MBG tidak boleh menimbulkan dampak negatif terhadap hak anak, khususnya hak memperoleh pendidikan. Setelah dilakukan klarifikasi, dapat dipastikan tidak ada anak yang dikeluarkan dari sekolah,” ujar Dadan di Jakarta, Senin (29/12).

Dadan menambahkan, BGN mendorong seluruh mitra pelaksana MBG di daerah untuk mengedepankan komunikasi yang terbuka, persuasif, dan humanis.

“Setiap masukan dari masyarakat adalah bagian penting dari perbaikan layanan. Program ini hadir untuk melindungi anak-anak, bukan untuk membatasi ruang aspirasi orang tua,” tegasnya.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Prabowo Singgung Velocity of Money untuk Jalankan Program Prioritas
• 1 jam lalurctiplus.com
thumb
Adam Alis Kembali Berlatih, Siap Perkuat Persib Jelang Duel Kontra Persik
• 13 jam lalubola.com
thumb
Thailand Tunda Pembebasan 18 Tentara Kamboja Akibat Dugaan Pelanggaran Wilayah Udara
• 49 menit lalupantau.com
thumb
Dua Hari Berturut-turut, Bus Bintang Timur Kecelakaan di Sulsel, Tiga Orang Meninggal
• 1 jam laluharianfajar
thumb
Ikuti Satgas Pemulihan Bencana DPR, Dasco Minta Kementerian Juga Berkantor di Aceh
• 17 jam laluliputan6.com
Berhasil disimpan.