Trump Peringatkan Iran dan Hamas usai Bertemu Netanyahu

mediaindonesia.com
11 jam lalu
Cover Berita

PRESIDEN Amerika Serikat Donald Trump memberikan peringatan keras kepada Iran dan Hamas dalam konferensi pers bersama Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Florida, Senin (29/12). Trump menegaskan Washington tidak akan ragu meluncurkan serangan baru jika Teheran mencoba membangun kembali kekuatan militer dan nuklirnya.

Dalam pertemuan kelima mereka sejak Trump kembali menjabat tahun ini, kedua pemimpin menunjukkan persatuan yang kuat. Trump mengancam akan "memusnahkan" setiap upaya Teheran untuk memulihkan program nuklir atau gudang rudal balistiknya, menyusul serangan udara AS dan Israel awal tahun ini.

"Saya harap mereka tidak mencoba membangun kembali karena jika ya, kita tidak punya pilihan selain memusnahkan pembangunan itu dengan sangat cepat," tegas Trump di resor Mar-a-Lago miliknya. Ia menambahkan bahwa respons AS kali ini "mungkin akan lebih kuat dari sebelumnya."

Ultimatum Disarmasi untuk Hamas

Selain masalah Iran, Trump memberikan ultimatum keras kepada Hamas terkait kelanjutan gencatan senjata di Gaza. Ia menepis laporan adanya ketegangan dengan Netanyahu mengenai tahap kedua gencatan senjata yang rapuh tersebut. Trump menyatakan bahwa Israel telah memenuhi komitmennya, dan kini bola ada di tangan Hamas.

"Jika mereka tidak melucuti senjata seperti yang mereka sepakati, maka akan ada harga mahal yang harus mereka bayar," ujar Trump. "Mereka harus melucuti senjata dalam waktu yang cukup singkat."

Pernyataan ini muncul di tengah sikap keras sayap bersenjata Hamas, Brigade Ezzedine al-Qassam, yang kembali menegaskan melalui pesan video bahwa mereka tidak akan menyerahkan senjata selama pendudukan masih berlangsung.

Diplomasi Intensif di Florida

Pertemuan ini menjadi momen bersejarah ketika Netanyahu mengumumkan Israel memberikan penghargaan sipil tertinggi kepada Trump, kali pertama penghargaan tersebut diberikan kepada warga negara non-Israel. Netanyahu menyebut diskusi tersebut sebagai pertemuan yang "sangat produktif."

Trump, yang melabeli dirinya sebagai "presiden perdamaian", berambisi segera beralih ke fase berikutnya di Gaza. Rencana tersebut mencakup pembentukan pemerintahan teknokratis Palestina dan pengerahan pasukan stabilisasi internasional yang diharapkan dapat diumumkan pada Januari mendatang.

Meski sempat muncul kekhawatiran dari pejabat Gedung Putih, Israel sengaja memperlambat proses perdamaian, Trump membela Netanyahu. Ia mengatakan tidak khawatir tentang apa pun yang dilakukan Israel.

Ketegangan Regional

Pembahasan kedua pemimpin juga mencakup situasi di Suriah dan Lebanon. Trump menyatakan harapannya agar Netanyahu dapat menjalin hubungan baik dengan presiden baru Suriah, yang merupakan mantan komandan pemberontak Islam, pasca-jatuhnya Bashar al-Assad tahun lalu.

Di sisi lain, Teheran mengecam laporan mengenai pembangunan kembali nuklir mereka sebagai "operasi psikologis" dan memperingatkan bahwa agresi baru akan memicu konsekuensi yang jauh lebih keras bagi Israel. Trump sendiri tetap meyakini bahwa Iran masih tertarik pada kesepakatan dengan Washington terkait program nuklir dan rudal mereka, meskipun situasi di lapangan terus memanas. (AFP/Z-2)


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Kapan Bursa Saham Kembali Beroperasi? Berikut Penjelasannya
• 20 jam lalumetrotvnews.com
thumb
Tolak Denda Damai Koruptor, Rizal Fadillah: Ini Hukum Paling Ngaco
• 5 jam lalufajar.co.id
thumb
Ketua Kadin Sulsel: Implementasi Program Kabinet Merah Putih Sepanjang 2025 Berikan Dampak Nyata
• 19 jam laluharianfajar
thumb
Tim SAR bentuk dua tim cari korban kapal tenggelam di Labuan Bajo
• 14 jam laluantaranews.com
thumb
Garis Keras Reborn Tunjukkan Kepedulian, Borong Jersey Persik untuk Donasi Korban Bencana Sumatra
• 11 jam lalubola.com
Berhasil disimpan.