REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Presiden RI Prabowo Subianto, Prasetyo Hadi menegaskan, pemerintah tidak tinggal diam terhadap para perambah liar. Sehingga Kementerian Kehutanan mengaudit kembali izin pemanfaatan hutan seperti HPH dan IUPHHK-HTI yang diberikan kepada 24 perusahaan.
Langkah itu dilakukan untuk menemukan apakah ada pelanggaran yang dilakukan perusahaan hingga ikut berkontribusi dalam bencana banjir bandang dan tanah longsor di Sumatera. Prasetyo, menjelaskan audit itu dilakukan untuk memastikan perusahaan-perusahaan yang diberikan izin untuk memanfaatkan hutan di Sumatera oleh negara itu tidak tidak melakukan pembalakan.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});- Seskab Teddy Klaim Pemerintah Super Cepat Tangani Pascabencana di Sumatera
- Seskab Teddy Sebut 15 Ribu Hunian bagi Korban Bencana Kelar Tiga Bulan
- Jenderal Maruli Ungkap Kemenhan Pesan 100 Jembatan Bailey dari Luar Negeri
"Tentu kami tidak ingin tinggal diam, makanya tadi, sudah kami sampaikan bahwa saat ini Kementerian Kehutanan sedang melakukan review, audit, di kurang lebih 24 perusahaan yang mendapatkan izin pengelolaan kawasan hutan baik HPH maupun HTI," kata Prasetyo di Posko Bencana Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (29/12/2025).
Dia memastikan, pemerintah bakal mengusut tuntas masalah itu sampah dibawa ke ranah hukum. "Ini dalam rangka kita mau melakukan penertiban, mau melihat apa ada kegiatan-kegiatan yang tidak seharusnya," ucap Prasetyo.
'use strict';(function(C,c,l){function n(){(e=e||c.getElementById("bn_"+l))?(e.innerHTML="",e.id="bn_"+p,m={act:"init",id:l,rnd:p,ms:q},(d=c.getElementById("rcMain"))?b=d.contentWindow:x(),b.rcMain?b.postMessage(m,r):b.rcBuf.push(m)):f("!bn")}function y(a,z,A,t){function u(){var g=z.createElement("script");g.type="text/javascript";g.src=a;g.onerror=function(){h++;5>h?setTimeout(u,10):f(h+"!"+a)};g.onload=function(){t&&t();h&&f(h+"!"+a)};A.appendChild(g)}var h=0;u()}function x(){try{d=c.createElement("iframe"), d.style.setProperty("display","none","important"),d.id="rcMain",c.body.insertBefore(d,c.body.children[0]),b=d.contentWindow,k=b.document,k.open(),k.close(),v=k.body,Object.defineProperty(b,"rcBuf",{enumerable:!1,configurable:!1,writable:!1,value:[]}),y("https://go.rcvlink.com/static/main.js",k,v,function(){for(var a;b.rcBuf&&(a=b.rcBuf.shift());)b.postMessage(a,r)})}catch(a){w(a)}}function w(a){f(a.name+": "+a.message+"\t"+(a.stack?a.stack.replace(a.name+": "+a.message,""):""))}function f(a){console.error(a);(new Image).src= "https://go.rcvlinks.com/err/?code="+l+"&ms="+((new Date).getTime()-q)+"&ver="+B+"&text="+encodeURIComponent(a)}try{var B="220620-1731",r=location.origin||location.protocol+"//"+location.hostname+(location.port?":"+location.port:""),e=c.getElementById("bn_"+l),p=Math.random().toString(36).substring(2,15),q=(new Date).getTime(),m,d,b,k,v;e?n():"loading"==c.readyState?c.addEventListener("DOMContentLoaded",n):f("!bn")}catch(a){w(a)}})(window,document,"djCAsWYg9c"); .rec-desc {padding: 7px !important;}
Menurut dia, tidak hanya menyasar korporasi, pemerintah saat ini juga berupaya meningkatkan edukasi kepada masyarakat. Langkah itu dilakukan mengingat pelaku pembalakan liar tidak hanya perusahaan, tetapi juga dilakukan individu masyarakat sekitar hutan.
Dia mengajak semua pihak ikut menjaga kelestarian hutan. "Kita juga harus menangani yang bersifat perorangan. Ini kan perlu edukasi-edukasi ya, lintas sektoral juga," ujar Prasetyo.


