jpnn.com - Anggota Komisi VIII DPR RI KH Maman Imanulhaq menyampaikan dukacita atas tragedi kebakaran Panti Wredha Damai, Kota Manado, yang menewaskan 16 orang lanjut usia (lansia) dan melukai beberapa penghuni lainnya.
Menurut Kiai Maman, peristiwa kebakaran panti jompo yang menewaskan 16 orang lansia itu adalah tragedi kemanusiaan yang sangat memilukan.
BACA JUGA: Kebakaran Panti Wreda di Manado Menewaskan 16 Orang Lansia
Pihak Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sulawesi Utara melakukan proses identifikasi 16 korban kebakaran Panti Wreda Damai, Kelurahan Ranomuut, Kecamatan Paal Dua, Manado, Sulut. Foto: Polda Sulut/Antara
"Para lansia merupakan kelompok paling rentan yang seharusnya mendapatkan perlindungan maksimal dari negara dan seluruh penyelenggara layanan sosial," ujar Kiai Maman Imanulhaq dalam pernyataannya di Jakarta, Senin (29/12/2025).
BACA JUGA: Para Tokoh Politik Ini Bertemu di Rumah Bahlil, Apa Agendanya?
Dewan Syuro DPP PKB itu menegaskan bahwa insiden itu harus menjadi peringatan keras bagi seluruh pihak bahwa sistem keselamatan di fasilitas pelayanan lansia di Indonesia masih memerlukan perhatian serius.
Oleh karena itu, Komisi VIII DPR RI akan mendorong evaluasi menyeluruh terhadap seluruh panti jompo dan panti sosial, baik milik pemerintah maupun swasta.
BACA JUGA: Kisah Nenek Elina Diusir dari Rumah oleh Samuel dan Pria Berbaju Madas Malika
"Standar keselamatan kebakaran, kelayakan bangunan, jalur evakuasi, serta kesiapsiagaan petugas harus dipastikan benar-benar berjalan, bukan hanya formalitas administrasi," ucapnya.
Pengasuh Ponpes Al Mizan Jatiwangi itu pun mendukung penuh langkah aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas penyebab kebakaran tersebut.
Menurutnya, investigasi harus dilakukan secara transparan guna memastikan apakah terdapat unsur kelalaian, pelanggaran standar keselamatan, atau lemahnya sistem pengawasan.
Kiai Maman menekankan pentingnya penguatan koordinasi lintas sektor antara Kementerian Sosial, pemerintah daerah, dinas pemadam kebakaran, serta pengelola panti untuk menyusun kebijakan perlindungan lansia yang lebih komprehensif dan implementatif.
"Kita tidak boleh membiarkan tragedi seperti ini terulang. Negara harus hadir bukan hanya saat bencana terjadi, tetapi sejak awal dengan sistem perlindungan yang kuat bagi kelompok rentan, khususnya para lansia," kata Kiai Maman.
Kebakaran Panti Jompo Menewaskan 16 Orang LansiaKabid Humas Polda Sulut Kombes Pol Alamsyah P. Hasibuan menyebutkan peristiwa kebakaran Panti Wredha Damai terjadi pada Minggu (28/12) sekitar pukul 20.36 Wita.
Kobaran api kemudian berhasil dipadamkan oleh tiga unit kendaraan pemadam kebakaran milik Pemkot Manado, pada pukul 21.30 Wita.
Mendapat laporan kebakaran, aparat Kepolisian langsung bertindak cepat mendatangi dan mengamankan TKP kebakaran.
"Personel Polsek Tikala bersama Satuan Samapta Polresta Manado segera mendatangi lokasi kejadian dan melakukan pengamanan Tempat Kejadian Perkara (TKP) guna mencegah gangguan keamanan," ujarnya, Senin.
Dalam peristiwa kebakaran Panti Wredha Damai itu, 16 orang lanjut usia (lansia) dinyatakan meninggal dunia.
Terbaru, jasad 15 korban kebakaran Panti Wredha Damai di Kelurahan Ranomuut, Kecamatan Paal Dua, Manado, Sulawesi Utara tidak dapat dikenali.
"Dalam peristiwa ini sebanyak 16 orang menjadi korban, di mana 15 jasad di antaranya dalam kondisi sudah tidak bisa dikenali," kata Kabid Humas Polda Sulut Kombes Pol Alamsyah P Hasibuan di Manado, Selasa (30/12/2025).
Dia menyebut Kapolda Sulut telah memerintahkan untuk menurunkan tim guna membantu Polresta Manado, terdiri atas Inafis Ditreskimum, Bidlabfor dan Tim DVI Bid Dokkes untuk melakukan olah TKP dan proses identifikasi.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bantu Usut Kasus Pembunuhan Satu Keluarga di Situbondo, Polda Jatim Terjunkan Tim Inafis
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam


:strip_icc()/kly-media-production/medias/5283008/original/087032100_1752495857-1000942741.jpg)