Menteri Agus Bantah Kunjungan Wisatawan Asing ke Bali Turun: Mereka Banyak Tinggal di Homestay

viva.co.id
10 jam lalu
Cover Berita

Jakarta, VIVA – Isu menurunnya jumlah wisatawan asing ke Bali ditepis Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan RI (Menimipas) Agus Andrianto.

Menurut Agus, berdasarkan data keimigrasian, kunjungan justru tercatat mengalami kenaikan dalam periode bulanan, meski pola tinggal wisatawan dinilai berubah.

Baca Juga :
Menteri Agus Blak-blakan soal Penerbitan Calling Visa untuk Puluhan Warga Israel
Bantah Kabar Sepi Pengunjung, Kemenhub Pastikan Penumpang Pesawat ke Bali Melonjak

“Kalau dari keimigrasian sebenarnya naik. Dalam periode satu bulannya naik. Cuma memang keberadaan mereka apakah mereka ada di homestay dan lain sebagainya, ini tergantung daripada kondisi keuangan daripada wisatawan yang datang,” kata Agus, dikutip Selasa 30 Desember 2025.

Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas), Agus Andrianto
Photo :
  • Yeni Lestari/VIVA

Agus menjelaskan, perubahan pilihan akomodasi wisatawan membuat keberadaan mereka tak selalu terlihat di hotel atau kawasan wisata utama.

Kondisi keuangan wisatawan turut memengaruhi lama tinggal dan jenis penginapan yang dipilih.

Adapun, isu sepinya wisatawan mancanegara (wisman) di Bali mencuat dalam beberapa bulan terakhir. Sejumlah pelaku usaha pariwisata, khususnya pengelola hotel dan restoran, mengeluhkan tingkat hunian yang dinilai tak setinggi periode yang sama tahun lalu, meski telah memasuki musim liburan.

Keluhan tersebut ramai di media sosial dan forum pelaku industri pariwisata. Banyak hotel melaporkan okupansi stagnan, bahkan turun, terutama di luar kawasan wisata utama. Kondisi itu memunculkan persepsi bahwa jumlah wisman ke Bali mengalami penurunan.

Namun, pengamat pariwisata menilai kesan “sepi” tidak selalu berarti jumlah wisman berkurang. Perubahan pola wisata disebut menjadi faktor utama.

Wisman kini cenderung memilih akomodasi alternatif seperti homestay, vila, atau penginapan non-hotel, serta membatasi lama tinggal akibat tekanan ekonomi global dan biaya perjalanan yang meningkat.

Selain itu, tren budget traveling dan kerja jarak jauh (digital nomad) membuat pergerakan wisman lebih tersebar dan tidak terpusat di kawasan-kawasan hotel besar.

Hal ini menyebabkan aktivitas wisata terlihat lebih lengang, meski arus kedatangan secara data keimigrasian tetap tercatat tinggi.

tvOnenews/Rika Pangesti

Baca Juga :
Serambi Pertamina Kasih Wisatawan Layanan Porter hingga Pijat Gratis di Bandara Ngurah Rai Periode Nataru
Pelatih Valencia Meninggal bersama 3 Anaknya dalam Kecelakaan di Perairan Bali
Menpar soal Bali Sepi Wisatawan saat Nataru: Tetap Ramai, Hanya Turun 2 Persen

Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Kabareskrim: 68 Anak Indonesia Terpapar Neo-Nazi dan White Supremacy
• 5 jam lalukompas.com
thumb
Arus Balik Liburan Begini Kepadatan di Arteri Karawang & Cirebon | Senin 29 Desember 2025
• 17 jam lalukompas.tv
thumb
Kendala awal teratasi, Mensos sebut kebutuhan Sekolah Rakyat tercukupi
• 18 jam laluantaranews.com
thumb
Ada Apel Busuk, Diduga Berasal dari Menu Makan Bergizi Gratis di Pangkajene
• 22 jam laluharianfajar
thumb
Kasus Pengusiran Nenek Elina di Surabaya, Kuasa Hukum: Pelaku Klaim Beli Rumah dari Kakak Korban
• 20 jam lalukompas.tv
Berhasil disimpan.