Harga Perak Mulai Stabil Usai Konsolidasi 9% dalam Sehari

bisnis.com
8 jam lalu
Cover Berita

Bisnis.com, JAKARTA — Harga perak bergerak stabil setelah mencatat penurunan harian terbesarnya dalam lebih dari lima tahun. Tekanan terhadap harga perak seiring aksi ambil untung atau profit taking investor setelah harga reli jelang akhir tahun.

Berdasarkan data Bloomberg, harga perak spot kini diperdagangkan naik 1% ke kisaran US$73,06 per ons pada Selasa (30/12/2025) pukul 09.12 waktu Singapura. Sebelumnya, harga sempat menyentuh rekor US$84,01 dan kemudian anjlok 9%.

Sementara itu, harga emas relatif tidak berubah di US$4.343,13, setelah turun 4,4% pada Senin (29/12/2025). Harga platinum dan paladium melemah setelah mencatat penurunan dua digit secara persentase kemarin.

Adapun, harga logam mulia melemah karena indikator teknikal menunjukkan kenaikan harga telah berlangsung terlalu cepat, dengan likuiditas pasar yang tipis memperparah volatilitas harga belakangan ini.

googletag.cmd.push(function() { googletag.display("div-gpt-ad-parallax"); });
Baca Juga : Ramalan Harga Perak Robert Kiyosaki: Crash Dulu, Baru Tembus US$200

Sejumlah bursa pun bergerak untuk menekan risiko dengan menaikkan persyaratan margin untuk beberapa kontrak berjangka perak Comex mulai Senin.

Ketika bursa menaikkan margin, para pedagang harus menyetor lebih banyak dana tunai untuk mempertahankan posisi mereka. Sebagian spekulan tidak memiliki dana tambahan tersebut, sehingga terpaksa mengurangi atau menutup posisi perdagangan mereka.

Meski terjadi koreksi, emas dan perak masih berada di jalur untuk mencatatkan kinerja tahunan terbaik sejak 1979. Kedua logam ini didukung oleh pembelian besar-besaran bank sentral, arus dana masuk ke exchange-traded funds (ETF), serta tiga kali pemangkasan suku bunga berturut-turut oleh Federal Reserve AS. Biaya pinjaman yang lebih rendah menjadi faktor pendukung bagi komoditas, yang tidak memberikan imbal hasil bunga.

Lonjakan terbaru harga perak terjadi hanya dua bulan setelah pasar London mengalami tekanan hebat (squeeze) ketika arus masuk ke ETF dan ekspor ke India menggerus persediaan yang sudah ketat.

Sejak saat itu, gudang penyimpanan di London mencatat arus masuk yang signifikan. Namun, sebagian besar pasokan perak yang tersedia secara global masih berada di New York, sementara para pedagang menunggu hasil penyelidikan AS yang berpotensi berujung pada penerapan tarif atau pembatasan perdagangan lainnya.

Perusahaan pialang asal India Motilal Oswal Financial Services Ltd. melihat reli harga perak tahun ini dibentuk oleh kelangkaan fisik logam yang nyata.

“Defisit pasokan fisik, pembatasan pasokan yang didorong oleh kebijakan, serta konsentrasi persediaan semakin menentukan pembentukan harga, menandakan perubahan yang bersifat tahan lama dalam cara pasar perak dihargai dan diperdagangkan,” tulis analis Navneet Damani dan Manav Modi, dikutip dari Bloomberg pada Selasa (30/12/2025).

Minat investor spekulatif di Tiongkok juga menjadi pendorong utama harga perak dalam beberapa hari terakhir. Lonjakan pembelian pada kontrak perak di Shanghai Gold Exchange pada Desember mendorong premi ke level tertinggi sepanjang sejarah, sekaligus menarik naik tolok ukur internasional lainnya.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Resmi Berlaku di Singapura, Pelaku Scam Online Dihukum Cambuk 24 Kali
• 3 jam laludetik.com
thumb
Klaim MU akan Beli Bellingham Rp3,9 Triliun dan Pecahkan Rekor Neymar Dicap Konyol
• 21 jam laluharianfajar
thumb
Bekuk Thailand, Timnas Futsal Indonesia Juara ASEAN U-16 Boys Championship 2025
• 18 jam lalurepublika.co.id
thumb
Tingkatkan Literasi Keuangan, LPS dan CNAF Sentuh Sekolah di Pelosok NTT
• 9 jam laluwartaekonomi.co.id
thumb
Kemensos Gelontorkan Bantuan Jaminan Hidup Korban Bencana Rp 450 Ribu Per Orang
• 17 jam laluliputan6.com
Berhasil disimpan.